Langkah Berani Afrika Selatan Melawan Kanker Serviks

Afrika Selatan mendorong upaya pencegahan kanker serviks melalui vaksinasi HPV dan pengujian mandiri. Dengan lebih dari 10.700 kasus baru setiap tahun, akses terhadap vaksin dan skrining menjadi sangat penting. Dr. Ifedayo Adetifa dari FIND menekankan perlunya inovasi dan kerjasama dalam mengatasi kanker ini. Penelitian menunjukkan keinginan tinggi untuk pengujian diri HPV, namun tantangan pada kesadaran publik dan pendidikan tenaga kesehatan masih ada.

Kanker serviks kini dapat dicegah dengan vaksin, tetapi masih 1 wanita meninggal setiap 2 menit akibat penyakit ini di seluruh dunia, terutama di negara berpenghasilan rendah dan menengah. Di Afrika Selatan (SA), lebih dari 10.700 kasus baru kanker serviks didiagnosis setiap tahun, dan lebih dari 5.800 wanita meninggal. Upaya pencegahan terutama menyasar virus papiloma manusia (HPV), dengan vaksinasi anak-anak dan pemeriksaan dini khusus untuk wanita.

SA telah memperluas akses vaksinasi dan skrining HPV, meskipun masih terdapat berbagai tantangan. Dr. Ifedayo Adetifa dari FIND menyatakan bahwa meskipun perjuangan untuk menghilangkan kanker serviks belum berakhir, masih ada harapan. FIND bekerja sama dengan sektor publik dan swasta untuk menemukan solusi inovatif dalam pemeriksaan HPV.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa ditemukan permintaan tinggi terhadap pengujian diri HPV, yang memungkinkan wanita mengumpulkan sampel di rumah. Temuan kunci meliputi kurangnya kesadaran tentang kanker serviks dan HPV, preferensi untuk pengujian DNA HPV, aksesibilitas pembelian kit di apotek, serta kesediaan membayar antara $18 hingga $36.

Skrining mandiri mengurangi kebutuhan pemeriksaan panggul yang invasif dan bisa meningkatkan angka skrining di daerah terpencil. Namun, keberhasilan metode ini sangat tergantung pada pemahaman tenaga kesehatan tentang protokol manajemen kanker serviks. FIND bekerjasama dengan Departemen Kesehatan Nasional untuk melatih lebih dari 700 tenaga kesehatan.

Kurangnya informasi publik tentang kanker serviks menjadi perhatian tersendiri. Melalui African Cervical Health Alliance, FIND dan mitra lainnya mendistribusikan lebih dari 10.000 materi informasi kepada masyarakat mengenai pencegahan. Untuk mengurangi beban kanker serviks, pendekatan menyeluruh diperlukan, termasuk dukungan kebijakan, akses kit pengumpulan mandiri, pelatihan tenaga kesehatan, dan kampanye kesadaran publik yang diperkuat.

Ketika wanita memiliki akses ke opsi pengujian sendiri yang nyaman dan terjangkau, itu tidak hanya meningkatkan hasil kesehatan, tetapi juga memberikan kendali lebih atas keputusan kesehatan mereka. Dr. Ntombi Sigwebela menekankan pentingnya akses ini dalam mewujudkan kesetaraan kesehatan.

Cervical cancer remains a critical health issue, with significant mortality rates in low-resource settings like South Africa. The disease is primarily caused by the human papillomavirus (HPV), which is preventable via vaccination and early screening. The disparities in healthcare access and the knowledge gap among both the public and healthcare professionals highlight the necessity for comprehensive prevention strategies.

Mengatasi kanker serviks di Afrika Selatan memerlukan pendekatan yang komprehensif dengan fokus pada vaksinasi, penyuluhan kesehatan, dan peningkatan akses ke pengujian. Diperlukan kolaborasi dari semua pihak untuk menyukseskan program-program ini. Untuk mencapai hasil yang lebih baik, perlu ada kebijakan dukungan, pendidikan masyarakat, dan pelatihan bagi tenaga kesehatan.

Sumber Asli: www.news-medical.net

About Malik Johnson

Malik Johnson is a distinguished reporter with a flair for crafting compelling narratives in both print and digital media. With a background in sociology, he has spent over a decade covering issues of social justice and community activism. His work has not only informed but has also inspired grassroots movements across the country. Malik's engaging storytelling style resonates with audiences, making him a sought-after speaker at journalism conferences.

View all posts by Malik Johnson →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *