Peneliti dari Vanderbilt dan Universitas Michigan telah mengembangkan tes urine non-invasif untuk skrining kanker prostat yang menunjukkan akurasi tinggi. Tes ini dapat mengurangi kebutuhan akan biopsi yang tidak perlu dan meningkatkan akses untuk pasien, terutama di daerah terpencil. MPS2 memungkinkan skrining yang lebih efisien, menjanjikan pemantauan non-invasif untuk kanker prostat tingkat rendah.
Penelitian di Vanderbilt dan Universitas Michigan menunjukkan bahwa tes urine di rumah untuk skrining kanker prostat sangat akurat. Hasil ini, yang diterbitkan di The Journal of Urology, menawarkan alternatif yang lebih mudah dibandingkan skrining sebelumnya yang memerlukan pemeriksaan rektal digital. Dengan ini, pasien di daerah terpencil dapat mengakses pengujian lebih mudah, meningkatkan akses ke layanan kesehatan.
Tes ini dapat menyingkirkan kanker prostat yang memerlukan perawatan dengan akurasi tinggi, sehingga hasil negatif memungkinkan pasien untuk menghindari MRI atau biopsi yang tidak perlu. Dalam studi ini, tes urine non-invasif bisa mengurangi 34-53% biopsi yang tidak perlu bagi pasien dengan PSA tinggi.
MyProstateScore 2.0 (MPS2) adalah tes urine yang membantu mengidentifikasi kanker prostat berkualitas tinggi dengan menganalisis 18 gen terkait kanker prostat. Studi baru ini mengonfirmasi akurasi tes pada urine yang diambil tanpa pemeriksaan rektal, hasilnya sangat mirip dengan studi sebelumnya. Tosoian menekankan, “Temuan ini akan meningkatkan dampak tes, karena sekarang dapat digunakan untuk pengujian di rumah.”
Langkah selanjutnya adalah menunjukkan penggunaan MPS2 pada pasien yang sedang dalam pemantauan aktif untuk kanker prostat tingkat rendah. Jika terbukti akurat, penggunaan MPS2 dapat mengurangi atau mengeliminasi kebutuhan biopsi selama pemantauan aktif, memungkinkan pemantauan non-invasif yang lebih dapat diandalkan.
Studi tersebut memberikan harapan besar bagi metode skrining kanker prostat yang lebih nyaman dan aman. Dengan adopsi MPS2, pasien dapat lebih percaya diri akan kesehatan mereka tanpa prosedur invasif yang menyakitkan.
Skrining kanker prostat sering kali melibatkan prosedur yang invasif dan tidak nyaman seperti pemeriksaan rektal digital dan biopsi. Beberapa metode skrining dapat menyebabkan prosedur yang tidak perlu dan overdiagnosis kanker dengan tingkat keparahan rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menyediakan alternatif skrining yang lebih aman dan nyaman, memungkinkan perilaku pemantauan yang lebih baik bagi individu yang berisiko terkena kanker prostat.
Dengan keberhasilan MPS2 sebagai tes urine non-invasif, langkah ini berpotensi merevolusi skrining kanker prostat. Sebagai alternatif yang lebih nyaman dari prosedur invasif yang ada, MPS2 tidak hanya meningkatkan akses tetapi juga mengurangi risiko prosedur yang tidak perlu. Ini dapat memberikan kemenangan signifikan dalam deteksi dini dan pengelolaan kanker prostat.
Sumber Asli: www.news-medical.net