DNA Tumor Sirkulasi Dapat Memberikan Nilai Prognostik pada Kanker Ginjal

Hasil negatif ctDNA pada pasien mRCC menunjukkan hasil yang lebih baik. Dalam studi, pasien dengan ctDNA positif memiliki risiko jauh lebih tinggi untuk mengalami kemajuan penyakit. ctDNA memiliki potensi prognostik yang penting, mendukung strategi pengobatan yang lebih terpersonalisasi.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa hasil negatif atau pembersihan DNA tumor sirkulasi (ctDNA) secara berkala pada pasien kanker ginjal metastatik (mRCC) dapat dihubungkan dengan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan pasien yang tetap ctDNA positif. Hasil survei menunjukkan bahwa hampir semua pasien yang serialnya ctDNA negatif tetap bebas dari perkembangan penyakit selama periode pengawasan. Temuan ini menunjukkan signifikansi klinis dalam mendukung jeda pengobatan di mRCC.

Dalam penelitian yang dipublikasikan di JCO Precision Oncology, ctDNA dipelajari dari 490 sampel plasma dari 92 pasien, termasuk subtipe clear cell dan non-clear cell dari RCC. Hasil menunjukkan bahwa pasien yang ctDNA positif memiliki risiko 220% lebih tinggi untuk mengalami kemajuan penyakit atau kematian dibanding mereka yang serial ctDNA negatif. Di antara pasien dalam kelompok pengawasan, yang ctDNA positif memiliki risiko 18 kali lebih tinggi untuk masa depan yang buruk.

Dr. Alan Tan, penulis studi dan pemimpin oncologi GU, menjelaskan bahwa meskipun ctDNA telah dianggap kontroversial pada kanker ginjal, penelitian ini menegaskan bahwa ctDNA memiliki nilai prognostik yang penting. Dia menyatakan bahwa ctDNA tidak harus digunakan untuk semua pasien, tetapi dapat memberikan wawasan penting dalam pengelolaan penyakit. Jika ctDNA positif pada suatu titik waktu, kelangsungan hidup tanpa perkembangan penyakit akan jauh lebih buruk, dan sebaliknya, jika tetap ctDNA negatif.

Hasil penelitian ini menyoroti potensi ctDNA sebagai alat prognostik pada kanker ginjal, mendorong penelitian lebih lanjut untuk mengembangkan aplikasi klinis yang lebih luas di bidang onkologi. Sebagai hasilnya, keputusan pengobatan mungkin dapat dipersonalisasi berdasarkan status ctDNA pasien.

Kanker ginjal metastatik, khususnya mRCC, sering kali sulit dikelola karena kemampuannya untuk menyebar dan berkembang. Penggunaan ctDNA dalam pengobatan kanker ginjal telah menjadi subjek penelitian untuk memahami lebih baik dinamika penyakit dan respons terhadap pengobatan. ctDNA merupakan fragmen DNA yang dilepaskan oleh sel tumor ke dalam aliran darah, yang dapat menjadi cerminan dari status penyakit.

Studi terbaru menunjukkan bahwa ctDNA memberikan indikasi prognostik yang signifikan dalam manajemen mRCC. Hasil negatif ctDNA secara berulang dikaitkan dengan masa bebas perkembangan yang lebih baik. Penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan ctDNA dalam praktik klinis dapat membantu dalam pengambilan keputusan terapeutik bagi pasien.Kombinasi monitoring ctDNA dengan pendekatan pengobatan yang cermat berpotensi meningkatkan hasil pasien.

Sumber Asli: www.curetoday.com

About Aisha Tariq

Aisha Tariq is an accomplished journalist with expertise spanning political reporting and feature writing. Her travels across turbulent regions have equipped her with a nuanced perspective on global affairs. Over the past 12 years, Aisha has contributed to various renowned publications, bringing to light the voices of those often marginalized in traditional media. Her eloquent prose and insightful commentaries have garnered her both reader trust and critical acclaim.

View all posts by Aisha Tariq →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *