Indonesia Siapkan Rencana Aksi untuk Tangani Empat Jenis Kanker Prioritas

Indonesia mempersiapkan rencana aksi untuk mengatasi empat kanker prioritas, bertujuan menurunkan stadium saat diagnosis dan meningkatkan angka kelangsungan hidup. Dengan 408.661 kasus baru dan biaya pengobatan mencapai Rp5,9 triliun, kementerian kesehatan memperluas program deteksi dini dan vaksinasi, terutama untuk kanker serviks dan pediatrik.

Indonesia merumuskan rencana aksi untuk menangani empat jenis kanker prioritas guna menurunkan stadium diagnosis awal, meningkatkan tingkat kelangsungan hidup, dan mengurangi biaya pengobatan. Menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Siti Nadia Tarmizi, kanker menyebabkan sekitar 408.661 kasus baru dan 242.988 kematian setiap tahun, menjadikannya penyebab kematian ketiga setelah stroke dan penyakit jantung.

Biaya pengobatan kanker di Indonesia mencapai Rp5,9 triliun (USD348 juta) pada 2023, menjadikannya masalah kesehatan paling mahal kedua. Tarmizi mencatat bahwa tingkat kematian pasien kanker dewasa masih di angka 70 persen, sedangkan pada kanker pediatrik, hampir 70-80 persen kasus berakhir dengan kematian saat diagnosis, biasanya sudah memasuki tahap 3 atau 4.

Tarmizi menekankan pentingnya vaksinasi untuk mencegah infeksi yang memicu kanker serviks. Rencana aksi eliminasi kanker serviks mencakup vaksinasi untuk 90 persen individu berusia 15 tahun dan 75 persen wanita usia 30-69 tahun harus menjalani skrining menggunakan tes DNA HPV.

Kementerian Kesehatan juga memperluas program deteksi dini untuk berbagai jenis kanker meliputi kanker serviks, payudara, paru-paru, dan usus besar. Untuk kanker pediatrik, pemeriksaan dapat dilakukan melalui tes mata pada anak-anak berusia 2-5 tahun dan skrining thalassemia untuk siswa kelas tujuh dengan riwayat keluarga.

Rencana Nasional Kanker 2024-2034 disusun untuk meningkatkan layanan pasien kanker dengan melibatkan tenaga kesehatan, industri farmasi, dan masyarakat umum. Dalam program ini, diharapkan layanan kanker di rumah sakit dapat meningkat seiring penyediaan peralatan seperti mesin mammografi, LINAC, simulator CT, dan alat brachytherapy secara bertahap hingga 2027.

Kanker merupakan salah satu masalah kesehatan utama di Indonesia, dengan angka kematian yang mengkhawatirkan. Dengan sekitar 408.661 kasus baru setiap tahun, perhatian terhadap penanganannya sangat diperlukan. Rencana aksi ini bertujuan untuk meningkatkan angka kelangsungan hidup dan mengurangi biaya pengobatan, sementara vaksinasi dan deteksi dini diperkenalkan untuk memerangi pertumbuhan kanker, khususnya kanker serviks.

Indonesia sedang berupaya agresif dalam penanganan kanker melalui rencana aksi yang komprehensif, yang mencakup vaksinasi, skrining, dan program deteksi dini untuk berbagai jenis kanker. Dengan tujuan menurunkan stadium saat diagnosis dan meningkatkan kelangsungan hidup pasien, langkah-langkah ini diharapkan berlangsung hingga 2030 dan seterusnya. Penyediaan peralatan dan infrastruktur juga merupakan prioritas untuk meningkatkan layanan kesehatan kanker di negara ini.

Sumber Asli: en.antaranews.com

About Jasper Nguyen

Jasper Nguyen is a highly respected journalist with a decade-long career focused on economics and technology. His growth as a reporter began at a local newspaper, where he honed his skills in storytelling and investigative techniques. Now, he regularly contributes insightful articles to major news platforms, analyzing the impact of technology on modern society. Recognized for his clear and accessible writing style, Jasper engages a wide array of readers from various backgrounds.

View all posts by Jasper Nguyen →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *