Brunei Darussalam melaporkan 795 kasus baru kanker pada 2023, meningkat dari 743 pada 2022. Kementerian Kesehatan meluncurkan inisiatif untuk deteksi dini dan pencegahan melalui skrining gratis. Metode baru seperti tes HPV akan mendorong lebih banyak partisipasi wanita. Masyarakat diharapkan terlibat dalam mendukung penderita kanker dan mengadopsi gaya hidup sehat.
Brunei Darussalam mencatat 795 kasus baru kanker pada tahun 2023, meningkat dari 743 kasus pada tahun sebelumnya, menurut Catatan Kanker Brunei Darussalam. Dalam tahun yang sama, terdapat 351 kematian terkait kanker. Menteri Kesehatan, Dato Seri Setia Dr Haji Mohd Isham bin Haji Jaafar, menanggapi keprihatinan ini dalam pesan untuk Hari Kanker Sedunia, menekankan pentingnya deteksi dan pencegahan dini.
Kanker paling umum di antara pria adalah kanker kolorektal (81 kasus), kanker prostat (36 kasus), dan kanker paru-paru (28 kasus). Pada wanita, kanker yang paling banyak ditemukan adalah kanker payudara (119 kasus), kanker kolorektal (71 kasus), dan kanker serviks (63 kasus). Untuk menanggapi peningkatan ini, Kementerian Kesehatan (MoH) telah meluncurkan beberapa inisiatif.
Di antara langkah-langkah tersebut adalah Program Skrining Kesehatan Nasional yang memberikan skrining gratis untuk kanker kolorektal, payudara, dan serviks di seluruh empat distrik. MoH juga mengembangkan fitur Penilaian Risiko di aplikasi BruHealth yang memungkinkan pengguna mendaftar untuk skrining kanker. Dengan fitur ini, pengguna dapat menyelesaikan kuesioner untuk menentukan kelayakan dan membuat janji skrining.
Mulai Agustus 2024, MoH memperkenalkan tes Human Papillomavirus (HPV) sebagai metode skrining utama untuk kanker serviks, menggantikan tes Pap. Metode ini memudahkan pengambilan sampel sendiri oleh wanita, yang mendorong lebih banyak partisipasi dalam skrining kanker serviks. Inisiatif ini sejalan dengan komitmen Brunei untuk menghilangkan kanker serviks pada tahun 2030.
Pusat Pemanasan Dada telah dibuka di RSUD Raja Isteri Pengiran Anak Saleha pada Agustus 2024 untuk meningkatkan layanan pencitraan payudara. Pada 15 Januari 2025, MoH meluncurkan Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Kanker Serviks Nasional 2025 untuk membantu profesional kesehatan dalam praktik klinis.
Dato Seri Setia Dr Haji Mohd Isham mengajak semua yang memenuhi syarat untuk memanfaatkan layanan skrining gratis. “Deteksi dini memberikan kesempatan untuk perawatan tepat waktu dan intervensi,” ujarnya. Ia juga mendorong komunitas untuk mendukung mereka yang bergulat dengan kanker dan mengingatkan individu untuk mengambil tanggung jawab atas kesehatan mereka.
Ia menggarisbawahi pentingnya menjalani gaya hidup sehat untuk mencegah kanker, seperti berhenti merokok, menjaga berat badan sehat, mengonsumsi diet bergizi, dan berolahraga secara teratur. Dato Isham menyatakan, “Mari kita semua berkomitmen untuk melakukan tindakan di tingkat individu, komunitas, dan pemerintah untuk mengurangi beban kanker.”
Penting juga untuk melibatkan generasi muda dalam meningkatkan kesadaran kanker untuk masa depan yang lebih sehat. Tempat kerja dapat berperan dalam mempromosikan gaya hidup sehat dan memfasilitasi layanan kesehatan bagi karyawan. Dengan upaya kolektif, kita dapat mencegah kematian akibat kanker dan memastikan perawatan yang merata bagi semua yang terkena kanker.
Kematian dan kasus kanker meningkat di Brunei Darussalam, memacu perhatian pemerintah dan masyarakat terhadap pencegahan serta deteksi dini. Untuk menghadapi perubahan ini, Kementerian Kesehatan telah meluncurkan berbagai inisiatif terkait skrining kanker, memperkenalkan metode baru serta meningkatkan aksesibilitas untuk warga dalam menerima layanan kesehatan yang diperlukan.
Dengan melaksanakan program deteksi dini, pemantauan kesehatan, serta peningkatan kesadaran masyarakat, Brunei Darussalam dapat berupaya mengurangi jumlah kasus kanker dan kematian terkait kanker. Kesadaran individu, dukungan masyarakat, dan inisiatif pemerintah sangat penting untuk mencapai tujuan ini dan menciptakan masa depan yang lebih sehat.
Sumber Asli: asianews.network