Kanker paru-paru mengalami lonjakan kasus baru di kalangan wanita non-perokok, dengan polusi udara dan mutasi genetik sebagai faktor pemicu utama. Sekitar 200.000 kasus kanker paru dikaitkan dengan paparan polusi udara. Penggunaan tembakau meskipun menurun tetap menjadi masalah kesehatan yang kritis.
Laporan dalam Lancet Respiratory Medicine menunjukkan bahwa kanker paru-paru di kalangan wanita non-perokok semakin meningkat. Salah satu kasus yang mencolok adalah seorang wanita berusia 44 tahun dari Pune yang didiagnosis menderita kankere paru-paru stadium lanjut meskipun dia tidak pernah merokok. Biopsi mengungkapkan adanya mutasi genetik yang menyebabkan adenokarsinoma. Kanker ini menjadi penyebab utama kematian terkait kanker di seluruh dunia, terutama di kalangan wanita di populasi Asia.
Kanker paru-paru, khususnya adenokarsinoma, adalah penyebab utama morbiditas kanker secara global, dengan sekitar 2,5 juta diagnosis terjadi pada tahun 2022. Sekitar 909.630 kasus kanker paru-paru baru terjadi di antara perempuan, dengan proporsi tinggi untuk adenokarsinoma. Pajanan terhadap polusi udara meningkat, menjadi salah satu pemicu utama kanker ini, terutama di Asia Timur dan Cina.
Kenaikan kanker paru-paru di kalangan wanita non-perokok menunjukkan perlunya perhatian terhadap faktor lingkungan dan genetik. Polusi udara dan pola hormon saat menopause dapat meningkatkan risiko. Meskipun demikian, penggunaan tembakau tetap menjadi faktor risiko utama yang perlu ditangani, terutama di negara berkembang.
Sumber Asli: indianexpress.com