Polusi Udara Meningkatkan Kanker Paru-paru di Kalangan Non-perokok

Studi menunjukkan polusi udara meningkatkan kanker paru-paru, terutama adenokarsinoma, di wanita non-perokok, terutama di Asia Tenggara. Kanker paru-paru adalah penyebab utama kematian akibat kanker, dengan angka kasus meningkat dari tahun 2020 hingga 2022. Kebutuhan untuk mengatasi polusi udara semakin mendesak karena dampaknya terhadap kesehatan masyarakat, terutama bagi individu yang tidak merokok.

Sebuah studi yang dipublikasikan pada Hari Kanker Sedunia menunjukkan bahwa polusi udara menyebabkan peningkatan kanker paru-paru, terutama adenokarsinoma, di kalangan wanita non-perokok, dengan dampak besar di Asia Tenggara. Kanker paru-paru adalah jenis kanker yang paling umum, dengan 2,5 juta kasus terdiagnosis pada tahun 2022. Meskipun lebih banyak pria terdiagnosis, jumlah wanita yang terkena meningkat mendekati satu juta kasus.

Dari 2020 hingga 2022, kasus adenokarsinoma meningkat, dengan proporsi terbesar di kalangan wanita yang menyumbang sekitar 60% dari kasus tersebut. Penurunan prevalensi merokok di banyak negara berkontribusi pada meningkatnya angka kanker paru-paru di antara non-perokok. Diawali dengan wanita, kanker paru-paru pada non-perokok kini tercatat sebagai penyebab kematian terkait kanker kelima di dunia.

Studi ini menggunakan data pemantauan dari organisasi kesehatan global dan menemukan bahwa kasus adenokarsinoma terkait polusi udara paling tinggi terjadi di Asia Timur, khususnya China. Dalam konteks ini, pembakaran bahan bakar padat untuk pemanasan dan memasak di rumah berpotensi menjadi faktor penyebab kanker paru-paru di kalangan wanita non-perokok di China.

Polusi udara menjadi masalah kesehatan global yang semakin serius. Studi terbaru mengungkapkan bahwa polusi udara berkontribusi terhadap meningkatnya jumlah kasus kanker paru-paru, secara khusus subtipe adenokarsinoma, terutama di kalangan wanita non-perokok. Hal ini menjadi perhatian mengingat prevalensi merokok di banyak negara menurun, sementara angka kanker paru-paru di kalangan non-perokok justru meningkat, menyoroti pentingnya mengatasi polusi udara.

Penelitian menunjukkan hubungan yang kuat antara polusi udara dan peningkatan kasus kanker paru-paru di kalangan non-perokok, terutama wanita. Dengan bertambahnya data yang mendukung, ada kebutuhan mendesak untuk meningkatkan kesadaran tentang dampak polusi terhadap kesehatan serta menjelajahi solusi untuk mengurangi paparan polusi udara, khususnya di daerah yang paling terpengaruh seperti Asia Timur.

Sumber Asli: www.thedailystar.net

About Jasper Nguyen

Jasper Nguyen is a highly respected journalist with a decade-long career focused on economics and technology. His growth as a reporter began at a local newspaper, where he honed his skills in storytelling and investigative techniques. Now, he regularly contributes insightful articles to major news platforms, analyzing the impact of technology on modern society. Recognized for his clear and accessible writing style, Jasper engages a wide array of readers from various backgrounds.

View all posts by Jasper Nguyen →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *