Strategi pencegahan kanker sekunder setelah terapi CAR T-cell dikembangkan melalui teknik bioengineering dan pemahaman tentang terapi sebelumnya. Penelitian lebih lanjut untuk meningkatkan komunikasi dan pemantauan risiko sangat penting dalam terapi ini. Meski risiko kanker sekunder ada, manfaat terapi tetap signifikan.
Strategi pencegahan kanker primer dan sekunder pasca terapi CAR T-cell sedang dikembangkan untuk mengurangi risiko kanker sekunder. Dr. Shyam A. Patel dan Dr. Saurabh Dahiya menekankan pentingnya teknik bioengineering dalam pembuatan sel T dan identifikasi genetik aman dalam genom sel T. Penelitian lebih lanjut juga diperlukan untuk mempertimbangkan terapi sebelumnya yang diterima pasien sebelum terapi CAR T-cell untuk memahami risiko spektrum kanker tersebut.
“Bidang terapi CAR T-cell berkembang menuju indikasi di luar kanker, seperti penyakit autoimun, di mana pasien mungkin memiliki paparan yang lebih sedikit terhadap terapi genotoksik sebelumnya.” – Dr. Saurabh Dahiya. Komunikasi efektif antara dokter dan pasien tentang risiko kanker sekunder juga sangat penting.
Aspek utama dari pencegahan primer termasuk menyampaikan informasi risiko kanker sekunder kepada pasien dan mendiskusikan prosedur yang digunakan dalam pembuatan sel CAR T-cell. Metode yang lebih tepat, seperti penggunaan CRISPR-Cas9, dapat diarahkan untuk meminimalkan mutasi penyisipan yang tidak diinginkan.
Pencegahan sekunder berfokus pada identifikasi pasien dengan risiko lebih besar, termasuk mereka yang memiliki hematopoiesis klonal yang ada. Skrining terhadap risiko ini belum menjadi konsensus dalam pedoman namun disarankan untuk diadopsi. Pemantauan serta hubungan interdisipliner antara dokter sangat penting untuk memastikan tindakan pencegahan yang tepat.
Saat ini, meskipun risiko kanker sekunder merupakan perhatian, manfaat terapi CAR T-cell dalam pengobatan kanker jauh lebih besar. “Risiko saat ini sangat rendah, dan terapi ini tetap efektif, memberikan peluang terbaik untuk penyembuhan pada kanker tertentu,” tambah Patel.
Setelah terapi CAR T-cell, ada kekhawatiran terkait perkembangan kanker sekunder. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa terdapat berbagai faktor yang dapat berkontribusi, termasuk terapi yang diterima sebelumnya oleh pasien. Oleh karena itu, penting untuk mengembangkan strategi pencegahan yang berdasar pada penelitian dan observasi klinis untuk memitigasi risiko ini lebih lanjut.
Pendekatan baru dalam pencegahan kanker sekunder pasca terapi CAR T-cell menunjukkan potensi untuk meningkatkan keselamatan pasien. Melalui pemahaman yang lebih baik tentang risiko dan metode produksi yang lebih aman, dokter dapat memberikan perawatan yang lebih efektif dan terarah. Komunikasi yang baik antara pasien dan penyedia layanan kesehatan juga krusial untuk mencapai pemahaman dan pengelolaan risiko yang lebih baik.
Sumber Asli: www.onclive.com