MyProstateScore 2.0 (MPS2) adalah tes urine baru yang mampu mengidentifikasi kanker prostat agresif dengan akurasi 94%. Tes ini kini tersedia untuk penggunaan di rumah, menggantikan metode skrining PSA yang kurang akurat. Penelitian lebih lanjut bertujuan untuk menjelajahi aplikasi dalam deteksi kanker prostat berisiko rendah.
Uji baru bernama MyProstateScore 2.0 (MPS2) menganalisis 18 gen yang berkaitan dengan kanker prostat agresif. Penelitian menunjukkan uji urine ini mampu mengidentifikasi 94 persen kanker prostat agresif, lebih tinggi dibandingkan tes darah PSA yang umum digunakan. MPS2 kini tersedia untuk penggunaan di rumah, memberikan alternatif yang lebih akurat dan nyaman bagi pria untuk memeriksa risiko terhadap kanker prostat.
Saat ini, tes PSA adalah metode yang paling banyak digunakan untuk skrining kanker prostat, tetapi tidak selalu akurat. Banyak pria dengan tingkat PSA tinggi mungkin tidak memiliki kanker yang serius, sedangkan beberapa kanker agresif mungkin terlewatkan. Data menunjukkan, kurang dari 25 persen pria dengan tingkat PSA tinggi benar-benar membutuhkan perawatan segera.
Peneliti berencana untuk melihat kemampuan MPS2 dalam mengidentifikasi kanker prostat berisiko rendah, yang biasanya tidak memerlukan perawatan agresif. Pengembangan alat skrining ini merepresentasikan langkah maju penting dalam deteksi kanker prostat.
Dalam deteksi kanker prostat, banyak pria bergantung pada uji PSA, yang sering kali menghasilkan hasil positif palsu. Ujian baru MPS2 bertujuan untuk memberikan metode skrining yang lebih akurat, memungkinkan pria memahami risiko mereka terhadap kanker prostat agresif dari kenyamanan rumah mereka. Sebagai inovasi dalam bidang urologi, tes ini memanfaatkan analisis genetik untuk hasil yang lebih baik.
Tes MyProstateScore 2.0 menawarkan alternatif yang lebih efektif untuk mendeteksi kanker prostat agresif dibandingkan dengan tes PSA. Dengan tingkat akurasi 94 persen, tes ini dapat membantu pria memahami kondisi mereka lebih baik. Penelitian ke depan dapat mengeksplorasi kemampuan tes ini untuk mendeteksi risiko kanker rendah, memperluas aplikasi dari teknologi ini.
Sumber Asli: www.timesnownews.com