Dampak Kanker Terhadap Rencana Pensiun Warga Kanada

Survei CCS dan Angus Reid Institute mengungkapkan bahwa 80% warga Kanada usia kerja khawatir biaya kanker akan memengaruhi tabungan pensiun mereka. Pasien kanker rata-rata menghadapi biaya hampir $33,000. 28% khawatir kehilangan pekerjaan, dan 66% memprediksi perlu cuti panjang. CCS mendorong kebijakan untuk mengurangi beban finansial tersebut dan mendukung deteksi dini serta pencegahan.

Sebuah survei yang diluncurkan oleh Canadian Cancer Society (CCS) dan Angus Reid Institute pada Hari Kanker Sedunia mengungkapkan dampak finansial jangka panjang yang dihadapi warga Kanada yang berusia kerja setelah didiagnosis kanker. Sekitar 80 persen responden usia 18 hingga 64 tahun khawatir tentang dampak biaya pengobatan kanker terhadap tabungan pensiun mereka, yang mencakup biaya obat resep, perawatan rumah, alat bantu, biaya perjalanan, akomodasi, dan perawatan dari keluarga.

Menurut laporan Statistik Kanker Kanada, seorang pasien kanker rata-rata menghadapi biaya hampir $33,000 selama hidupnya akibat penyakit ini. Kekhawatiran tidak hanya terbatas pada biaya, 28 persen responden mengkhawatirkan kemungkinan kehilangan pekerjaan, sedangkan 42 persen merasa terancam tidak mendapatkan promosi atau terdemosi. Sebagian besar, yaitu 66 persen, mengantisipasi perlu cuti panjang tanpa bayar untuk perawatan dan pemulihan.

Kekhawatiran finansial ini berlanjut ke stabilitas finansial jangka panjang: hampir 48 persen orang dewasa usia kerja sering khawatir tentang cara mendukung diri mereka sendiri saat pensiun. Hal ini terjadi meskipun tanpa beban tambahan berupa diagnosis kanker. Stuart Edmonds dari CCS menekankan bahwa biaya langsung dari diagnosis kanker memengaruhi rencana masa depan keuangan individu.

Peningkatan insiden kanker di kalangan orang dewasa muda semakin mendesak kebutuhan akan perhatian terhadap masalah ini. Pada 2019, jumlah kanker awal pada individu berusia 14 hingga 49 tahun mencapai lebih dari 1.8 juta kasus, meningkat 79 persen dibandingkan 1990. Di Kanada, hampir 40 persen diagnosis kanker terjadi pada orang berusia 20 hingga 64 tahun.

Dengan semakin banyak orang yang selamat dari kanker, sindrom keuangan dari pengobatan dan pemulihan menjadi tantangan yang perlu ditangani. Survei juga mencatat 23 persen pasien kanker mengalami biaya yang sangat membebani, menempatkan mereka dalam kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sementara itu, 21 persen kesulitan membayar kebutuhan rumah tangga, dan 17 persen menghadapi tantangan dengan biaya sewa.

Shachi Kurl, presiden Angus Reid Institute, menggarisbawahi pentingnya memahami tantangan keuangan ini. Pengakuan terhadap pengalaman orang-orang yang terdampak kanker sangat krusial untuk memandu kebijakan yang diperlukan. CCS mendorong adanya perubahan kebijakan yang dapat mengurangi beban finansial pasien kanker serta melindungi keamanan pekerjaan.

CCS juga menekankan perlunya investasi lebih dalam pencegahan kanker, deteksi dini, dan mengatasi kekurangan penyedia layanan kesehatan demi meningkatkan perawatan pasien. Dengan mengurangi hambatan finansial, CCS bertujuan memastikan pasien kanker dapat fokus pada pemulihan tanpa mengorbankan masa depan keuangan mereka.

Di Kanada, kanker adalah masalah kesehatan yang semakin mendesak, dengan insiden kanker yang meningkat, terutama di kalangan orang dewasa muda. Dengan banyaknya orang yang selamat dari kanker, perhatian terhadap biaya pengobatan dan dampaknya terhadap stabilitas ekonomi menjadi krusial. Survei terbaru dari CCS dan Angus Reid Institute menyoroti kekhawatiran finansial yang dialami oleh pasien kanker dan implikasinya bagi perencanaan pensiun warga dewasa muda.

Masalah finansial akibat kanker adalah tantangan serius bagi warga Kanada di usia kerja. Survei mengungkap bahwa banyak orang khawatir biaya pengobatan dapat memengaruhi tabungan pensiun, dengan dampak jauh sambil meningkatkan risiko ketidakstabilan keuangan. CCS berupaya mengadvokasi kebijakan untuk meringankan beban ini dan membantu pasien kanker fokus pada penyembuhan tanpa mengabaikan masa depan keuangan mereka.

Sumber Asli: www.benefitsandpensionsmonitor.com

About Malik Johnson

Malik Johnson is a distinguished reporter with a flair for crafting compelling narratives in both print and digital media. With a background in sociology, he has spent over a decade covering issues of social justice and community activism. His work has not only informed but has also inspired grassroots movements across the country. Malik's engaging storytelling style resonates with audiences, making him a sought-after speaker at journalism conferences.

View all posts by Malik Johnson →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *