Meskipun pengujian genetik untuk kanker ovarium meningkat, pemahaman dokter masih terbatas, mengurangi efektivitas pengobatan berbasis biomarker. Studi menunjukkan pentingnya konseling genetik dan recombination homolog (HRD) dalam penanganan pasien. Peningkatan akses terhadap pengujian genetik dapat meningkatkan keputusan pengobatan dan hasil pasien.
Meskipun terdapat kenaikan dalam tingkat pengujian genetik untuk kanker ovarium lanjut, pemahaman dokter tentang hasil pengujian masih kurang, yang menghambat pengobatan berbasis biomarker yang optimal. Sebuah studi di Future Oncology menegaskan pentingnya dokter memperdalam pemahaman mereka mengenai pengujian genetik untuk meningkatkan manajemen pasien kanker ovarium.
Lebih dari 20% pasien dengan kanker ovarium serosa tinggi memiliki mutasi gen BRCA1 dan/atau BRCA2, dan hampir 50% pasien dengan kanker ovarium epitelial menunjukkan defisiensi rekombinasi homolog (HRD). Uji mutasi BRCA dan HRD semakin penting untuk menentukan pengobatan yang tepat, termasuk penggunaan inhibitor PARP setelah kemoterapi.
Penelitian ini menggunakan survei online selama 2 tahun, melibatkan 390 dokter di berbagai negara. Meskipun terdapat peningkatan signifikan dalam pengujian mutasi BRCA di beberapa negara, akses pasien terhadap pengujian genetik masih terbatas. Angka pengujian HRD tertinggi dilaporkan di AS, dengan 60% terhadap 30% di negara lain.
Survei juga menunjukkan bahwa sekitar 61% dokter merasa yakin dapat memahami hasil uji HRD, meskipun ada juga yang kurang percaya diri. Mayoritas dokter setuju bahwa konseling genetik penting bagi semua pasien kanker ovarium, dengan 58% hingga 92% melaporkan bahwa pusat mereka menawarkan layanan tersebut.
Namun, peneliti mencatat bahwa temuan ini memiliki keterbatasan dan tidak dapat diterapkan secara luas di negara lain. Dapat disimpulkan bahwa peningkatan akses terhadap pengujian genetik dan konseling sangat penting untuk keputusan pengobatan yang lebih baik bagi pasien kanker ovarium.
Studi ini membahas hubungan antara pengujian genetik dan perawatan kanker ovarium, khususnya mengenai mutasi BRCA dan defisiensi rekombinasi homolog (HRD). Dengan meningkatnya pengujian untuk kanker ovarium yang lebih lanjut, pemahaman dokter tentang bagaimana menggunakan hasil pengujian tersebut dalam praktik klinis menjadi sangat penting. Peningkatan otoritas tingkat pengujian dan konseling genetik bisa meningkatkan perawatan pasien secara keseluruhan.
Penelitian menunjukkan bahwa, meskipun terdapat peningkatan dalam pengujian genetik untuk kanker ovarium, masih ada kekurangan pemahaman di kalangan dokter. Meningkatkan pengetahuan dan akses ke pengujian genetik dan konseling adalah langkah penting yang perlu diambil untuk memberi pasien akses ke perawatan yang lebih baik dan keputusan pengobatan yang tepat.
Sumber Asli: www.ajmc.com