Penelitian Baru Dapat Meningkatkan Kelangsungan Hidup Anak dengan Kanker Saraf

Penelitian Dr. Alison McDonnell di The Kids Research Institute Australia berfokus pada neuroblastoma berisiko tinggi, dengan tujuan memprediksi respons pengobatan dan mengembangkan terapi baru. Hasil awal menunjukkan tanda-tanda genetik terkait kelangsungan hidup. Penelitian ini bertujuan mengurangi perlakuan tidak perlu dan memprioritaskan efektivitas terapi.

Anak-anak di Australia Barat berjuang melawan kanker, dengan 14,000 kasus di diagnosis setiap tahun. Salah satu kanker yang memengaruhi anak-anak adalah neuroblastoma berisiko tinggi, yang mempengaruhi sel saraf. Sayangnya, 50% anak dengan kanker ini meninggal dalam waktu lima tahun. Para peneliti menghadapi tantangan untuk memahami perbedaan respon anak terhadap pengobatan. Dr. Alison McDonnell dan timnya di The Kids Research Institute Australia sedang mengidentifikasi penanda untuk memprediksi respon pengobatan anak.

Dr. McDonnell menjelaskan bahwa anak dengan neuroblastoma memiliki kelompok risiko berdasarkan efektivitas pengobatan. Kelompok risiko rendah dan menengah memiliki tingkat kelangsungan hidup 95-96%, sementara anak berisiko tinggi hanya 50%. Pengobatan standar untuk anak-anak berisiko tinggi melibatkan kemoterapi intens, operasi, kemoterapi dosis tinggi, transplantasi sel punca, radioterapi, dan imunoterapi pemeliharaan. Efek samping serius dari pengobatan ini dapat terjadi, termasuk risiko infeksi.

Penelitian Dr. McDonnell bertujuan untuk mengembangkan “sidik jari imun” untuk memprediksi respons pengobatan. Menggunakan jaringan tumor anak sebelum dan setelah pengobatan, penelitian ini dapat membantu menghindarkan anak yang tidak respons dari prosedur yang tidak perlu. Hal ini dapat mengarahkan mereka langsung ke uji klinis atau pengobatan alternatif.

Studi ini juga mencari terapi baru untuk anak yang tidak merespons pengobatan konvensional. Dengan memahami komunikasi antara sel imun dan sel kanker, peneliti berharap menemukan cara untuk mengurangi kebutuhan akan kemoterapi atau radioterapi. Penelitian awal menunjukkan kelompok gen terkait dengan kelangsungan hidup yang buruk dan lingkungan mikro imun yang meradang pada anak setelah kemoterapi.

Dr. McDonnell berbagi pengalaman pribadi yang mendorongnya untuk melakukan penelitian ini. Teman dekatnya kehilangan putranya karena osteosarkoma, dan kebutuhan akan lebih banyak penelitian mengenai kanker anak semakin terasa. Dia berterima kasih kepada penyumbang yang membantu dalam penelitian ini.

Sebagai organisasi yang didanai masyarakat, kami bergantung pada donasi untuk mendanai penelitian kanker lokal seperti yang dilakukan oleh Dr. Alison McDonnell. Anda dapat membuat perbedaan dengan berdonasi hari ini.

Di Australia Barat, kanker adalah masalah serius yang memengaruhi anak-anak. Neuroblastoma, salah satu jenis kanker ini, sangat berbahaya dengan tingkat kelangsungan hidup yang rendah, terutama bagi anak berisiko tinggi. Penelitian Dr. Alison McDonnell fokus pada pengembangan metode untuk memprediksi siapa yang akan merespon terhadap pengobatan, serta mencari terapi baru yang lebih aman dan efektif.

Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Alison McDonnell bertujuan untuk meningkatkan kelangsungan hidup anak yang terkena neuroblastoma berisiko tinggi. Dengan potensi untuk mengembangkan penanda yang dapat memprediksi respons pengobatan, rancangan ini berpotensi mengurangi kesakitan akibat pengobatan yang tidak efektif. Donasi masyarakat sangat penting untuk keberlangsungan penelitian ini.

Sumber Asli: www.nationaltribune.com.au

About Aisha Tariq

Aisha Tariq is an accomplished journalist with expertise spanning political reporting and feature writing. Her travels across turbulent regions have equipped her with a nuanced perspective on global affairs. Over the past 12 years, Aisha has contributed to various renowned publications, bringing to light the voices of those often marginalized in traditional media. Her eloquent prose and insightful commentaries have garnered her both reader trust and critical acclaim.

View all posts by Aisha Tariq →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *