Perubahan Perawatan Kanker Pasca Pandemi: Dampak dan Langkah Selanjutnya

Pandemi COVID-19 telah menyebabkan gangguan serius dalam layanan kanker global, dengan penurunan tajam dalam skrining dan perawatan. Analisis menunjukkan bahwa partisipasi dalam skrining menurun dan vaksinasi juga terhambat. Italia berupaya pulih, terutama di wilayah selatan, tetapi masih ada banyak tantangan yang harus diatasi untuk memperbaiki sistem perawatan kanker.

Pandemi COVID-19 telah mengganggu layanan kanker global di semua tahap, mulai dari skrining hingga perawatan, dengan dampak yang dirasakan hampir dua tahun setelah WHO mendeklarasikan akhir darurat kesehatan pada 5 Mei 2023. Analisis terbaru dalam Nature Cancer menunjukkan estimasi 21,5 hingga 38,6 juta kematian berlebih akibat pandemi, serta penurunan yang signifikan dalam partisipasi skrining kanker, diagnosis, dan pengobatan. Laporan WHO mencatat penurunan 25% dalam tingkat vaksinasi HPV, yang penting untuk pencegahan kanker serviks, akibat gangguan sistem kesehatan dan pembatasan layanan medis.

Dari analisis 245 artikel di 46 negara, ditemukan penurunan 39% pada partisipasi skrining kanker selama pandemi, serta 23% pada diagnosis, dan 28% pada pengobatan. Pengobatan sistemik mengalami dampak paling besar, dengan penurunan 35%. Penurunan tersebut bervariasi berdasarkan Indeks Pembangunan Manusia (HDI), dengan studi lebih banyak dilakukan di negara-negara dengan HDI tinggi. Negara-negara dengan HDI rendah tidak tercakup dalam penelitian ini.

Di Italia, pandemi menyebabkan penundaan program skrining kanker nasional, dengan keterlambatan mencakup 4-5 bulan untuk pemeriksaan payudara dan serviks. Partisipasi awal menurun akibat gangguan layanan dan ketakutan terjangkit infeksi. Upaya pemulihan di 2021 menunjukkan kemajuan dalam cakupan skrining, terutama di bagian selatan Italia, dan diharapkan disparitas regional dapat semakin menyempit pada 2024.

Pandemi juga memberikan pelajaran tentang fleksibilitas dalam intervensi pelayanan kanker. “Pandemi mengajarkan kita untuk mengadopsi intervensi yang lebih fleksibel dan berguna bagi masyarakat. Meskipun ada tanda-tanda pemulihan, kita tidak boleh berpuas diri,” ungkap Dr. Paola Mantellini. Ditekankan juga pentingnya investasi berkelanjutan dalam program skrining untuk mengurangi beban kanker.

COVID-19 telah mempengaruhi hampir semua aspek layanan kanker global, termasuk skrining, diagnosis, dan perawatan. Ketidakpastian ini memunculkan tantangan terbesar dalam menangani kanker, ditambah dengan penurunan tingkat vaksinasi yang kritis untuk pencegahan. Data yang dihimpun dari berbagai negara menunjukkan dampak yang tidak merata, tergantung pada status pembangunan dan pendapatan negara. Para ahli menekankan pentingnya tindakan untuk memperbaiki situasi ini dan mencegah lonjakan kasus kanker di masa depan.

Pandemi COVID-19 telah memberikan dampak besar pada layanan kanker, dengan penurunan signifikan di banyak area. Upaya pemulihan masih terus berlangsung dan ada optimisme tentang perbaikan, meskipun tantangan tetap ada. Penting untuk terus berinvestasi dalam program skrining untuk mencegah kemajuan kanker dan meningkatkan hasil kesehatan di seluruh dunia.

Sumber Asli: www.medscape.com

About Chloe Kim

Chloe Kim is an innovative journalist known for her work at the intersection of culture and politics. She has a vibrant career spanning over 8 years that includes stints in major newsrooms as well as independent media. Chloe's background in cultural studies informs her approach to reporting, as she amplifies stories that highlight diverse perspectives and experiences. Her distinctive voice and thought-provoking articles have earned her a loyal following.

View all posts by Chloe Kim →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *