Tingkat Kanker Prostat Meningkat Sejak Skrining Rutin Dihentikan

Penelitian UCSF menunjukkan bahwa setelah penghentian skrining rutin, insiden kanker prostat tingkat lanjut meningkat di California. Angka kematian akibat kanker prostat stagnan di banyak daerah. Pentingnya skrining yang efektif diperlukan untuk mendeteksi tumor berbahaya dan meminimalkan diagnosis yang tidak perlu.

Tingkat kanker prostat tingkat lanjut di California meningkat secara signifikan sejak dokter menghentikan skrining rutin bagi semua pria pada tahun 2012. Penelitian terbaru oleh UCSF menunjukkan bahwa setelah bertahun-tahun penurunan, angka kematian akibat penyakit ini kini mencapai plateau di sebagian besar wilayah negara bagian. Hal ini menegaskan pentingnya skrining yang efektif untuk mendeteksi tumor berbahaya sambil meminimalkan ketakutan terkait tumor yang tidak berbahaya. Penelitian ini diterbitkan dalam JAMA Network Open.

Penelitian menunjukkan bahwa tren meningkatnya angka insiden kanker prostat ini terjadi di berbagai kelompok usia, ras, dan etnis. Ini membawa perhatian pada urgensi masalah ini. Mengembangkan metode terbaik untuk skrining kanker prostat merupakan tantangan yang berkelanjutan bagi peneliti dan dokter. Tanpa adanya skrining, diagnosis kanker prostat tingkat lanjut yang lebih sulit diobati semakin banyak terjadi.

Kanker prostat adalah jenis kanker yang paling umum terjadi pada pria di AS dan merupakan penyebab kedua kematian kanker. Tumor agresif yang menyebabkan kematian ada, tetapi sebagian besar adalah tumor berisiko rendah yang tidak menyebar. Alat skrining paling umum adalah tes PSA, yang tidak dapat membedakan antara tumor agresif dan non-agresif, sehingga menyebabkan diagnosis kanker yang tidak perlu. Namun, jika tidak dilakukan skrining, kanker lanjut yang bisa disembuhkan lebih awal dapat terlewatkan.

Awalnya, Short Task Force menghentikan rekomendasi skrining pada tahun 2012 untuk menghindari intervensi yang tidak perlu pada pria dengan penyakit ringan. Enam tahun kemudian, mereka merekomendasikan agar pria berusia 55 hingga 69 tahun untuk mendiskusikan risiko dan manfaat skrining dengan dokter mereka; namun, ini belum tentu diikuti. Penelitian UCSF yang menganalisa data lebih dari 388.000 pria di California menemukan tren meningkatnya kanker prostat tingkat lanjut sebesar 6,7% per tahun dari 2011 hingga 2021, sementara angka kematian akibat kanker prostat stagnan di 7 dari 10 wilayah.

Penelitian ini juga mencatat bahwa sementara kematian akibat kanker prostat menurun 2,6% per tahun antara 2004 dan 2012, setelah itu angka kematian plateau. Angka kematian tertinggi tercatat di Inland Empire, sedangkan yang terendah terjadi di Bay Area San Francisco. Peneliti menekankan pentingnya memantau tren kanker prostat secara terus-menerus untuk memahami dampak pedoman skrining terhadap populasi yang berbeda.

Penelitian ini muncul setelah penghapusan skrining rutin untuk kanker prostat oleh lembaga kesehatan AS pada tahun 2012, yang bertujuan untuk mencegah intervensi yang tidak perlu. Kanker prostat adalah kanker yang umum pada pria tetapi memiliki varian yang dapat berisiko tidak mematikan. Penelitian membagikan data tentang meningkatnya angka kanker prostat tingkat lanjut dan stagnasi kematian akibat kanker dari waktu ke waktu di California.

Kesimpulannya, penelitian ini menunjukkan bahwa setelah penghentian skrining rutin, angka kasus kanker prostat tingkat lanjut meningkat dan angka kematian stagnan di sebagian besar wilayah California. Hal ini menyoroti perlunya pengembangan metode skrining yang lebih baik untuk mendiagnosis kanker prostat secara tepat dan lebih awal, melindungi kesehatan pria dengan menghindari diagnosis palsu dan intervensi yang tidak perlu.

Sumber Asli: www.laboratoryequipment.com

About Samuel Miller

Samuel Miller is a veteran journalist with more than 20 years of experience in print and digital media. Having started his career as a news reporter in a small town, he rose to prominence covering national politics and economic developments. Samuel is known for his meticulous research and ability to present complex information in a reader-friendly manner. His dedication to the craft of journalism is matched only by his passion for ensuring accuracy and accountability in reporting.

View all posts by Samuel Miller →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *