Menghadapi Disinformasi Kanker pada Pekan Kanker di Harvard

Pekan Kanker di Harvard T.H. Chan School of Public Health membahas disinformasi terkait kanker. Pakar menjelaskan dampak negatif informasi yang keliru dan pentingnya edukasi bagi pasien. Kegiatan termasuk sesi tanya jawab dan demo masak, bertujuan mendukung pasien dalam mendapatkan informasi yang akurat.

Acara Pekan Kanker di Harvard T.H. Chan School of Public Health berfokus pada tantangan penyebaran informasi keliru terkait pencegahan dan pengobatan kanker. Melibatkan para ahli dari berbagai institusi, acara ini menyediakan wawasan tentang dampak buruk disinformasi bagi pasien kanker. Forum tersebut menekankan pentingnya kolaborasi antara dokter dan pasien dalam mengidentifikasi sumber informasi yang dapat dipercaya.

Dalam acara yang diselenggarakan pada 3 Februari, pembicara seperti Skyler Johnson dan Stacy Loeb membahas bagaimana pasien kanker dapat terkena dampak negatif dari informasi yang salah. Mereka memperingatkan bahwa ketidakpastian pasca diagnosis memicu pencarian pemecahan masalah instan, sering kali mengarah pada pilihan pengobatan yang tidak tepat dan berbahaya. Menurut mereka, penyebaran informasi keliru saat ini meningkat, terutama di media sosial.

Loeb menekankan bahwa informasi keliru dapat muncul di semua tahap pengalaman pasien kanker, menyebabkan kecemasan yang tidak perlu. Penelitian menunjukkan bahwa banyak konten di media sosial terkait kanker mengandung disinformasi. Peningkatan pencarian informasi juga diiringi oleh ketidakmampuan untuk memahami informasi yang valid, mengingat sering kali terlalu rumit dan kurang relevan untuk masyarakat umum.

Dalam menjawab pertanyaan pasien, Loeb dan Johnson merekomendasikan agar tenaga medis lebih proaktif dalam memberikan sumber informasi yang terpercaya. Johnson menciptakan apa yang disebutnya CRAP Score untuk membantu pasien mengevaluasi kualitas sumber informasi. Di sisi lain, Abreu menggarisbawahi pentingnya kepercayaan dan pemahaman terhadap nilai-nilai pasien dalam pengambilan keputusan medis.

Acara pada 4 Februari juga meliputi sesi tanya jawab, demonstrasi masak, dan pengaktifan simbolis bangunan dengan pencahayaan warna terkait kanker. Sepanjang pekan tersebut, menu spesial dari pusat makan di Harvard juga dipersiapkan untuk mendukung kesehatan jangka panjang bagi pengunjung.

Ada banyak informasi tentang kanker di internet, tetapi banyak di antaranya bersifat keliru, usang, dan berbahaya. Acara di Harvard bertujuan untuk mengedukasi pasien dan penyedia layanan kesehatan mengenai tantangan ini. Dengan adanya peningkatan disinformasi, penting untuk memahami cara mencari informasi yang akurat dan relevan.

Acara ini menyoroti dampak negatif dari informasi keliru terkait kanker dan pentingnya kolaborasi antara pasien dan tenaga medis. Melalui inisiatif pendidikan dan strategi penilaian sumber informasi seperti CRAP Score, diharapkan pasien dapat lebih mudah menemukan informasi yang tepat. Membangun kepercayaan pasien juga menjadi kunci dalam proses pengambilan keputusan perawatan.

Sumber Asli: hsph.harvard.edu

About Samuel Miller

Samuel Miller is a veteran journalist with more than 20 years of experience in print and digital media. Having started his career as a news reporter in a small town, he rose to prominence covering national politics and economic developments. Samuel is known for his meticulous research and ability to present complex information in a reader-friendly manner. His dedication to the craft of journalism is matched only by his passion for ensuring accuracy and accountability in reporting.

View all posts by Samuel Miller →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *