Rendahnya angka pemeriksaan kanker payudara di Malaysia dan global mengkhawatirkan. Ini disebabkan oleh stigma, biaya, dan desinformasi. Upaya dari BCWA dan NCSM untuk meningkatkan kesadaran dan akses diharapkan dapat meningkatkan angka pemeriksaan dan mendukung deteksi dini.
Laporan terbaru dari Hologic Global Women’s Health Index menunjukkan bahwa hanya 10% wanita di seluruh dunia menjalani pemeriksaan kanker dalam setahun terakhir, mencerminkan penurunan dua poin persentase dalam dua tahun. Di Malaysia, kanker payudara adalah yang paling umum, tetapi angka pemeriksaannya tetap rendah. Kesadaran tentang praktik kesehatan payudara masih kurang, dan faktor budaya, rasa takut, keterbatasan finansial, serta desinformasi menjadi penghalang utama.
Sumitra Selvaraj dari BCWA menyoroti bahwa hanya sedikit wanita yang melakukan pemeriksaan payudara secara rutin, yang berdampak pada rendahnya jumlah mammogram. Namun, upaya BCWA mulai membuahkan hasil, dengan 7.652 pemeriksaan klinis yang dilakukan pada 2024, dan menemukan 338 kasus abnormal. Kunci dari semua ini adalah normalisasi deteksi dini sebagai bagian dari perawatan diri.
Sementara itu, Dr. Ruthresh Rao Subramanyam dari NCSM mengaakan kesadaran akan penyaringan kanker lainnya juga mengalami tantangan serupa, termasuk akses terbatas di daerah pedesaan dan waktu tunggu yang panjang. Banyak wanita tidak menyadari adanya pemeriksaan gratis atau bersubsidi, sehingga melewatkan kesempatan untuk deteksi dini.
Inisiatif seperti kampanye “Leaving No One Behind” memberikan vaksin gratis untuk membantu mengeliminasi kanker serviks, serta kampanye “Pink Etiqa” yang menyediakan mammogram gratis untuk lebih dari 6.000 wanita. NCSM juga menjalin kemitraan dengan lembaga lain untuk uji deteksi kanker dini dengan mengoptimalkan klinik bergerak di komunitas pedesaan.
Deteksi dini berpengaruh besar, seperti seorang wanita dari Pahang yang berhasil sembuh dari kanker payudara stadium 2 berkat screening di komunitas. Dr. Ruthresh mengingatkan pentingnya check-up rutin dan mengajak wanita untuk prioritaskan pemeriksaan kesehatan sejak usia 20 tahun. Sampai saat ini, kementerian kesehatan belum memberikan tanggapan terkait statistik kasus kanker terbaru.
Rendahnya angka pemeriksaan kanker payudara di Malaysia menjadi fokus perhatian, terutama dengan angka global yang juga menunjukkan penurunan. Kanker payudara diakui sebagai yang paling umum di kalangan wanita Malaysia. Berbagai inisiatif diluncurkan untuk meningkatkan kesadaran dan akses terhadap pemeriksaan, namun berbagai faktor seperti stigma dan biaya masih menjadi penghalang.
Kesadaran dan pemeriksaan kanker payudara di kalangan wanita Indonesia sangat rendah, dengan hanya 10% yang terlibat dalam proses pemeriksaan. Upaya dari BCWA dan NCSM melalui kampanye dan klinik bergerak diharapkan dapat meningkatkan angka pemeriksaan. Deteksi dini merupakan kunci untuk meningkatkan peluang kesembuhan dari kanker.
Sumber Asli: thesun.my