Vaksin Neoantigen Menunjukkan Potensi pada Kanker Ginjal

Vaksin kanker personal yang menargetkan neoantigen dalam RCC berisiko tinggi menunjukkan tidak ada kekambuhan penyakit pada sembilan peserta selama pemantauan 40,2 bulan. Semua pasien menunjukkan respon imun, dengan tujuh dari sembilan pasien menunjukkan reaktivitas terhadap tumor mereka. Uji klinis ini perlu diikuti dengan penelitian lebih luas untuk mengonfirmasi efektivitasnya.

Sebuah vaksin kanker personal yang menargetkan neoantigen pada pasien kanker sel ginjal (RCC) berisiko tinggi menunjukkan hasil yang menjanjikan, tanpa adanya kekambuhan penyakit pada sembilan peserta selama median pemantauan 40,2 bulan. Vaksin ini berhasil memicu respon imun terhadap mutasi penyebab kanker pada semua pasien, dengan tujuh dari sembilan menunjukkan reaktivitas sel T terhadap tumor autologus.

Penelitian ini adalah uji coba fase 1 (ClinicalTrials.gov identifier NCT02950766) di Dana-Farber Harvard Cancer Center, Boston, untuk menilai efektivitas vaksin yang menargetkan neoantigen pada pasien dengan RCC sel klarifikasi yang sepenuhnya terangkat. Sembilan peserta dengan RCC stadium III/IV terlibat antara Maret 2019 hingga September 2021 dan dibagi menjadi dua kelompok: lima menerima vaksin plus ipilimumab, dan empat hanya vaksin. Setiap peserta diberikan empat kolam hingga lima peptida panjang sintetis selama enam bulan pemantauan.

Hasil menunjukkan bahwa tidak ada kekambuhan kanker ginjal pada sembilan pasien selama median pemantauan 40,2 bulan, dan tidak ada toksisitas dosis yang dibatasi. Semua pasien mengalami respon imun sel T terhadap antigen vaksin kanker personal. Terdapat ekspansi sel T yang langgeng serta reaktivitas terhadap tumor autologus pada tujuh pasien.

Penulis studi menekankan bahwa profil toksisitas yang menguntungkan dari vaksin kanker personal menunjukkan potensi manfaat untuk vaksin menargetkan neoantigen pada RCC, baik sebagai terapi tunggal maupun dikombinasi dengan penghambatan titik pemeriksa imun. Ini juga mendukung penelitian lebih lanjut tentang vaksin kanker personal sebagai terapi adjuvan untuk tumor solid.

Meskipun hasil awalnya menggembirakan, penulis menyarankan perlunya uji coba acak berskala lebih besar untuk konfirmasi. Studi ini terbatas pada pasien dengan subtipe sel klarifikasi, mengecualikan sekitar 25% pasien kanker ginjal dengan tumor histologi varian. Selain itu, penambahan ipilimumab subkutan tidak menunjukkan dampak signifikan terhadap respon imun, meskipun harus diinterpretasikan dengan hati-hati mengingat ukuran sampel yang kecil.

Neoantigen merupakan antigen yang terbentuk dari mutasi genetik pada sel kanker. Vaksin yang membidik neoantigen bertujuan untuk menghasilkan respon imun spesifik terhadap sel kanker. Kanker sel ginjal, khususnya RCC dengan muatan mutasi rendah, dianggap sulit untuk diobati menggunakan terapi vaksin, namun penelitian ini menunjukkan potensinya.

Vaksin kanker personal yang menargetkan neoantigen menunjukkan hasil klinis yang menjanjikan pada pasien RCC tanpa kekambuhan setelah pemantauan 40,2 bulan. Respon imun yang kuat dan tidak ada efek samping yang signifikan memperkuat kasus penggunaan vaksin ini dalam terapi kanker. Namun, studi lebih lanjut yang lebih besar diperlukan untuk validasi temuan ini.

Sumber Asli: www.medscape.com

About Aisha Tariq

Aisha Tariq is an accomplished journalist with expertise spanning political reporting and feature writing. Her travels across turbulent regions have equipped her with a nuanced perspective on global affairs. Over the past 12 years, Aisha has contributed to various renowned publications, bringing to light the voices of those often marginalized in traditional media. Her eloquent prose and insightful commentaries have garnered her both reader trust and critical acclaim.

View all posts by Aisha Tariq →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *