Algoritma AI dapat mendeteksi kanker payudara satu tahun lebih awal dari metode saat ini, dengan potensi menyampaikan hasil yang lebih baik bagi pasien berisiko tinggi. Penelitian ini menunjukkan efektivitas AI dalam menganalisis data MRI dan menawarkan pengurangan dalam frekuensi pemindahan untuk pasien berisiko sangat rendah.
Sebuah algoritma AI telah dibuktikan mampu mendeteksi kanker payudara hingga satu tahun lebih awal dari metode yang ada saat ini. Penelitian yang dipublikasikan dalam Academic Radiology menunjukkan bahwa algoritma ini dapat mengidentifikasi kanker melalui MRI pada individu yang berisiko tinggi. Sejumlah 52.598 rekaman MRI digunakan untuk melatih model jaringan saraf konvolusional tersebut, kemudian diuji pada dataset retrospektif 3.029 pemindaian dari 910 pasien.
Dari data tersebut, ditemukan 115 kasus kanker yang didiagnosis dalam setahun setelah pemindaian negatif. Algoritma AI menunjukkan area di bawah kurva karakteristik operasi penerima (ROC) sebesar 0,72, meningkatkan kemungkinan deteksi hingga 30% jika pemeriksaan dilakukan ulang berdasarkan risiko yang ditunjukkan oleh AI. Radiolog dapat mengidentifikasi indikasi visual pada sekitar 72% dari kasus yang terkonfirmasi kanker.
Lukas Hirsch, PhD, peneliti pascadoktoral, mengatakan, “Ini adalah berita baik bagi teknologi MRI karena menunjukkan teknologi yang kami gunakan efisien dalam menemukan kanker,” dan menekankan perlunya pengembangan alat ini untuk prediksi risiko kanker di masa depan. Ia mengungkapkan motivasinya adalah untuk menemukan pendekatan untuk tugas yang belum terselesaikan, seperti memprediksi kemungkinan kanker tahun depan.
Hirsch juga menjelaskan bahwa mereka ingin mengembangkan prosedur implementasi klinis yang memudahkan radiolog dengan flagging kasus mencurigakan, sambil meninjau hasil pemindahan yang awalnya dianggap benign. Mereka berharap dapat juga mengidentifikasi pasien dengan risiko sangat rendah yang mungkin dapat melewatkan interval pemindaian tahunan, menggantinya dengan setiap dua hingga tiga tahun, untuk menghemat sumber daya.
Dengan adanya teknologi AI yang dapat mengidentifikasi risiko kanker secara dini, pasien diharapkan bisa mendapatkan perawatan yang lebih baik dan lebih tepat waktu, serta membantu menyesuaikan skrining berdasarkan risiko individu.
Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang paling umum dan pengidapnya seringkali memerlukan pemantauan rutin. Penggunaan MRI dalam deteksi awal kanker payudara menjadi penting, terutama bagi individu yang berisiko tinggi. Pemanfaatan AI dalam analisis data MRI diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam proses diagnosa kanker.
Penggunaan algoritma AI dalam deteksi kanker payudara menunjukkan potensi besar untuk meningkatkan visibilitas dan deteksi dini hingga satu tahun lebih awal, terutama pada pasien berisiko tinggi. Dengan mengaplikasikan teknologi ini, diharapkan proses skrining dapat lebih disesuaikan dengan kebutuhan individu dan mengoptimalkan sumber daya medis.
Sumber Asli: www.healio.com