Tes Urin Berbasis DNA Menawarkan Janji Dalam Mendeteksi Kanker Kandung Kemih

Uji DNA metilasi urin memperlihatkan sensitivitas tinggi untuk mendeteksi kanker kandung kemih invasif, lebih baik dibandingkan NMP22 dan sitologi urin, tetapi dengan nilai prediktif positif yang suboptimal. Tes ini menawarkan kemungkinan deteksi awal yang kurang invasif dan lebih hemat biaya, namun hasil perlu diterjemahkan dengan hati-hati sebelum diterapkan di populasi luas.

Sebuah tes DNA metilasi urin menunjukkan sensitivitas dan spesifisitas tinggi dalam mendeteksi kanker kandung kemih invasif atau berkualitas tinggi. Tes ini mengungguli tes NMP22 dan sitologi urin dalam hal sensitivitas. Namun, nilai prediktif positif tes ini kurang optimal, yang mengindikasikan keterbatasan dalam konfirmasi keberadaan kanker kandung kemih berkualitas tinggi atau invasif.

Dengan cystoscopy sebagai standar diagnosis kanker kandung kemih, tes biomarker alternatif seperti DNA metilasi urin dapat menawarkan metode yang kurang invasif dan lebih terjangkau untuk deteksi dini. Penelitian ini mengevaluasi 1099 peserta dengan hematuria yang dijadwalkan untuk cystoscopy dalam waktu 3 bulan.

Hasil utama mencakup sensitivitas dan spesifisitas untuk mendeteksi kanker kandung kemih berkualitas tinggi atau invasif. Dari 219 peserta yang didiagnosis dengan kanker kandung kemih, tes DNA metilasi urin menunjukkan sensitivitas 89,2% dan spesifisitas 87,8% pada kanker berkualitas tinggi atau invasif, serta sensitivitas 78,1% dan spesifisitas 88,8% secara keseluruhan.

Meskipun tes ini memiliki nilai prediktif negatif yang baik (97,6%), nilai prediktif positifnya hanya 61,3%, menunjukan kemungkinan rendah pasien yang memiliki hasil positif ternyata mengidap penyakit. Tes DNA metilasi ini juga menunjukkan sensitivitas yang lebih baik dibandingkan dengan NMP22 dan sitologi urin, tetapi dengan spesifisitas yang lebih rendah.

Dari penelitian multicenter ini, penulis menyimpulkan bahwa tes DNA metilasi urin sangat efektif untuk mendeteksi kanker kandung kemih berkualitas tinggi atau invasif. Namun, meskipun nilai prediktif negatifnya sangat baik, nilai prediktif positifnya tetap menjadi perhatian.

Kanker kandung kemih adalah salah satu jenis kanker yang umum, dengan metode diagnosis tradisional seperti cystoscopy yang invasif dan mahal. Oleh karena itu, metode alternatif yang lebih sederhana dan hemat biaya sangat dibutuhkan. Penelitian ini menjajaki potensi penggunaan tes DNA metilasi urin dalam mendeteksi kanker kandung kemih secara cepat dan efisien, lebih khusus lagi untuk kanker yang lebih berbahaya.

Tes DNA metilasi urin menunjukkan potensi besar dalam mendeteksi kanker kandung kemih yang lebih invasif dengan sensitivitas yang tinggi. Meskipun memiliki nilai prediktif negatif yang sangat baik, tantangan tetap ada pada nilai prediktif positif yang rendah. Penelitian lebih lanjut diperlukan agar tes ini dapat lebih terintegrasi dalam praktik klinis.

Sumber Asli: www.medscape.com

About Aisha Tariq

Aisha Tariq is an accomplished journalist with expertise spanning political reporting and feature writing. Her travels across turbulent regions have equipped her with a nuanced perspective on global affairs. Over the past 12 years, Aisha has contributed to various renowned publications, bringing to light the voices of those often marginalized in traditional media. Her eloquent prose and insightful commentaries have garnered her both reader trust and critical acclaim.

View all posts by Aisha Tariq →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *