Uji Methylasi DNA Urin Menunjukkan Potensi dalam Mendeteksi Kanker Kandung Kemih

Uji methylasi DNA urin menunjukkan sensitivitas 89,2% dan spesifisitas 87,8% untuk kanker kandung kemih tinggi. Meski efektif, nilai prediktif positifnya hanya 61,3%. Tes ini berpotensi jadi diagnostik non-invasif dengan nilai negatif prediktif tinggi 97,6%.

Sebuah uji methylasi DNA urin menunjukkan sensitivitas dan spesifisitas tinggi dalam mendeteksi kanker kandung kemih invasif atau berisiko tinggi, melampaui hasil tes protein matriks nuklir 22 (NMP22) dan sitologi urin dalam hal sensitivitas. Namun, nilai prediktif positif dari tes ini masih suboptimal, yang menunjukkan keterbatasan dalam mengkonfirmasi keberadaan kanker kandung kemih berisiko tinggi.

Metodologi mendemonstrasikan bahwa sistoskopi, meskipun merupakan standar diagnosis kanker kandung kemih, bersifat invasif dan mahal. Tes biomarker baru, seperti uji methylasi DNA urin, menawarkan alternatif yang lebih murah dan kurang invasif untuk deteksi dini kanker. Dalam penelitian ini, peneliti menganalisis kinerja tes pada 1.099 individu yang mengalami hematuria.

Hasil utama menunjukkan sensitivitas 89,2% dan spesifisitas 87,8% untuk kanker kandung kemih berisiko tinggi. Tapi, positif prediktifnya rendah, hanya 61,3%, menunjukkan risiko rendah diagnosis positif benar. Meskipun demikian, nilai negatif prediktif mencapa 97,6%, menjadikannya alat yang andal untuk mengecegah kanker invasif.

Dalam praktiknya, hasil menyimpulkan, “Tes methylasi DNA urin menunjukkan sensitivitas 89% dalam mendeteksi kanker high-grade atau invasif.” Namun, “meskipun nilai prediktif negatif sangat baik, nilai prediktif positifnya masih suboptimal.”

Studi ini dipimpin oleh In Gab Jeong dari Asan Medical Center dan diterbitkan di JAMA Oncology. Keterbatasan studi termasuk pangsa peserta yang tidak sepenuhnya mengikuti protokol penelitian, yang mungkin membatasi generalisasi hasil.

Genomictree Inc. mendanai penelitian ini, dengan semua tes methylasi DNA disediakan oleh mereka. Para penulis tidak melaporkan konflik kepentingan.

Kanker kandung kemih adalah kondisi yang sering membutuhkan diagnosa cepat dan akurat. Tes invasif seperti sistoskopi memerlukan biaya tinggi dan ketidaknyamanan bagi pasien. Oleh karena itu, pengembangan tes biomarker yang lebih inovatif dan non-invasif menjadi penting. Uji methylasi DNA urin yang baru diusulkan berpotensi mendeteksi kanker dengan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan metode tradisional.

Uji methylasi DNA urin menunjukkan potensi yang menjanjikan untuk mendeteksi kanker kandung kemih dengan sensitivitas tinggi. Namun, meskipun efisien dalam menyingkirkan kanker invasif, nilai prediktif positifnya rendah. Ini menunjukkan masih perlu pengembangan lebih lanjut untuk meningkatkan keandalannya sebagai alat diagnostik.

Sumber Asli: www.medscape.com

About Aisha Tariq

Aisha Tariq is an accomplished journalist with expertise spanning political reporting and feature writing. Her travels across turbulent regions have equipped her with a nuanced perspective on global affairs. Over the past 12 years, Aisha has contributed to various renowned publications, bringing to light the voices of those often marginalized in traditional media. Her eloquent prose and insightful commentaries have garnered her both reader trust and critical acclaim.

View all posts by Aisha Tariq →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *