Insilico Medicine mengembangkan penghambat FGFR2/3 dual yang selektif dan efektif terhadap mutasi resistensi, menunjukkan efikasi dalam model kanker lambung. Penelitian ini menandai kemajuan penting menggunakan AI dalam penemuan obat. Efek samping minimal dan keselamatan lebih baik dibandingkan penghambat FGFR yang ada.
Insilico Medicine telah mengembangkan penghambat dual FGFR2/3 yang sangat selektif untuk pengobatan kanker, yang mampu mengatasi mutasi resistensi. Penghambat ini menunjukkan potensi dalam model hewan kanker lambung dan memiliki profil keselamatan yang lebih baik dibandingkan penghambat FGFR yang ada. Penelitian ini memanfaatkan teknologi generatif dalam kimia untuk merancang senyawa baru, dengan senyawa kunci, yaitu senyawa 10, menunjukkan efikasi yang kuat terhadap berbagai mutan FGFR2/3. Penelitian ini dipublikasikan di Journal of Medicinal Chemistry.
Penerapan penghambat FGFR penting dikarenakan FGFR memainkan peran utama dalam perkembangan kanker, termasuk kanker urothelial, hati, ovarium, dan paru-paru. Salah satu tantangan dalam pengembangan terapi kanker adalah menciptakan penghambat dengan spesifisitas tinggi untuk FGFR2/3 yang efektif melawan mutasi resistensi. Insilico Medicine memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk menciptakan penghambat yang lebih kuat dan aman, menandai kemajuan baru dalam penemuan obat berbasis AI.
Insilico Medicine telah mencapai kemajuan signifikan dalam mengembangkan penghambat FGFR2/3 yang tidak hanya kuat melawan mutasi resistensi, tetapi juga aman. Penggunaan generative AI dalam penemuan obat berpotensi mengubah masa depan terapi kanker. Penemuan ini memberikan harapan baru bagi pasien kanker dan membuka jalan untuk penelitian lebih lanjut mengenai kombinasi dan indikasi baru.
Sumber Asli: www.news-medical.net