Terapi kombinasi baru menawarkan harapan untuk kanker payudara HR+/HER2– dengan menargetkan mekanisme resistensi terhadap terapi endokrin. Inhibitor CDK4/6 telah terbukti efektif dan menjadi standar perawatan, sedangkan ADCs menunjukkan respon baik pada pasien yang telah menjalani pengobatan sebelumnya. Namun, tantangan ada dalam strategi urutan terapi dan pengujian biomarker.
Pengembangan terapi kombinasi yang ditargetkan untuk kanker payudara HR+/HER2– telah didorong oleh pemahaman yang lebih baik mengenai mekanisme resistensi terhadap terapi endokrin (ET). Meskipun kemajuan ini telah meningkatkan hasil kelangsungan hidup, evolusi resistensi tetap menjadi tantangan dalam pengelolaan penyakit jangka panjang. Inhibitor CDK4/6 seperti palbociclib, ribociclib, dan abemaciclib saat ini menjadi dasar pengobatan lini pertama.
Kanker payudara HR+/HER2– merupakan jenis kanker yang merespon terapi endokrin tetapi sering mengalami resistensi, memicu penelitian lebih lanjut untuk menemukan kombinasi terapi yang efektif. Terapi terkini mengeksplorasi penggunaan antibodi-drug conjugates (ADCs) dan agen-agen baru generasi yang menargetkan jalur molekuler spesifik, termasuk mutasi ESR1 dan jalur PI3K/AKT/mTOR.
Meskipun adanya inovasi dalam terapi kanker payudara HR+/HER2–, penting untuk memahami bagaimana mengurutkan dan merencanakan kembali penggunaan terapi pasca kemajuan penyakit. Penerapan tes biomarker yang distandarisasi di berbagai institusi juga krusial untuk memaksimalkan efisiensi terapi yang ditargetkan.
Sumber Asli: www.onclive.com