Pengobatan baru yang dikembangkan oleh para peneliti dari Universitas Rice dan Baylor College mampu menghilangkan tumor mesothelioma dalam waktu kurang dari enam hari dengan menggunakan pabrik sitokin IL-2 dan inhibitor checkpoint, menunjukkan hasil positif dalam uji pra-klinis.
Peneliti dari Universitas Rice dan Baylor College of Medicine berhasil mengembangkan pengobatan baru yang mampu menghilangkan tumor mesothelioma stadium lanjut pada tikus dalam waktu kurang dari enam hari. Terobosan ini menggabungkan implantasi “pabrik sitokin” yang memproduksi interleukin-2 (IL-2) dengan obat inhibitor checkpoint. IL-2 yang direbus oleh bulatan mikroskopis ini meningkatkan kemampuan sistem kekebalan tubuh untuk menyerang sel kanker. Studi terkini menunjukkan keberhasilan signifikan dalam percobaan pra-klinis dengan potensi untuk diterapkan pada pasien kanker lain.
Proyek ini diinisiasi oleh bioengineer Omid Veiseh dan melibatkan talenta seperti Amanda Nash dan Samira Aghlara-Fotovat. Dalam pengobatan ini, bulatan kecil berukuran 1,5 mm ditanamkan dekat tumor untuk memproduksi IL-2 secara lokal, menghindari efek samping sistemik. Ini diterapkan di area pleura, yang sering terpengaruh oleh kanker mesothelioma, guna memaksimalkan respons imun.
Meskipun dikenal sulit diobati, peneliti menemukan bahwa pengobatan ini sangat efektif. Dengan kombinasi alogin dan pengobatan checkpoint PS-1, tumor di tikus dapat benar-benar hancur. Dr. Bryan Burt menjelaskan tantangan dalam mengobati mesothelioma, tetapi menekankan efisiensi pengobatan ini, yang menunjukkan hasil yang sebelumnya jarang dicapai.
Studi juga menunjukkan bahwa metode ini dapat membantu melatih “sel T memori”, yang mungkin mengaktifkan kembali sistem imun jika kanker kembali. Rencana ke depan mengarah pada uji klinis pada pasien mesothelioma dan kanker paru-paru lainnya. Perusahaan spinout Avenge Bio juga mendapatkan izin FDA untuk menderita pasien kanker ovarium.
Pebisnis memanfaatkan teknologi ini untuk mengembangkan metode pengobatan baru, termasuk untuk penyakit jantung. Penelitian ini membuka kemungkinan inovasi lebih lanjut dalam bidang kesehatan dan pengobatan kanker, menunjukkan fleksibilitas teknologi.
Kanker mesothelioma adalah kanker agresif yang berkaitan dengan paparan asbes. Penggunaan terapi imun seperti inhibitor checkpoint telah menunjukkan beberapa hasil positif, meskipun pengobatannya masih rumit dan cenderung memiliki efek samping. Terobosan ini penting karena memanfaatkan teknologi bioengineered untuk meningkatkan respons imun terhadap kanker, yang merupakan pendekatan baru untuk pengobatan kanker yang lebih efektif.
Penelitian ini menunjukkan kemajuan signifikan dalam pengobatan kanker mesothelioma dengan menggunakan teknologi inovatif pabrik sitokin IL-2. Terbukti bisa menghancurkan tumor dalam waktu singkat dan dengan efek samping yang minimal, perawatan ini memiliki potensi untuk diterapkan pada jenis kanker lainnya. Uji klinis yang akan datang akan menentukan keefektifan dan potensi terapi ini pada pasien.
Sumber Asli: www.thebrighterside.news