Nyeri Dapat Meningkatkan Penggunaan Rokok dan Ganja pada Penyintas Kanker

Sebuah studi oleh Wiley dalam jurnal CANCER menunjukkan hubungan antara nyeri dan peningkatan penggunaan rokok serta ganja oleh penyintas kanker. Tekanan ini berimplikasi pada efek samping perawatan dan kesehatan yang lebih buruk. Penanganan nyeri dan kebiasaan merokok secara bersamaan adalah penting untuk kesehatan penyintas kanker.

Penelitian terbaru yang dipublikasikan oleh Wiley online dalam jurnal CANCER menunjukkan bahwa pengalaman nyeri bisa meningkatkan kemungkinan penggunaan rokok dan ganja di kalangan penyintas kanker. Penelitian ini juga menemukan bahwa merokok dan nyeri berhubungan dengan lebih banyak efek samping dari perawatan dan kesehatan yang lebih buruk. Peneliti menganalisis data dari dua sampel nasional penyintas kanker di AS, menemukan bahwa nyeri berhubungan dengan penggunaan rokok dan e-rokok, serta kecenderungan terendah untuk mengonsumsi alkohol.

Dari data, intensitas nyeri yang tinggi dalam seminggu dapat meningkatkan kemungkinan penyintas kanker menggunakan rokok dan ganja, namun mengurangi kemungkinan untuk mengonsumsi alkohol. Penelitian menunjukkan bahwa nyeri kronis terkait dengan peningkatan kebiasaan merokok tetapi mengurangi konsumsi alkohol. Merokok dan nyeri, pada kedua studi, dikaitkan dengan kelelahan, kesulitan tidur, dan kualitas hidup yang lebih rendah.

Ditemukan bahwa nyeri dan penggunaan zat saling terkait, yang menunjukkan pentingnya penanganan dua hal ini secara bersamaan dalam perawatan kanker. Nyeri dapat mendorong penggunaan zat, dan sebaliknya, penggunaan zat dapat memperburuk nyeri, menciptakan siklus sulit yang tidak mudah diputus. Meskipun penyintas kanker mungkin menggunakan rokok atau zat lain untuk mengurangi nyeri dan gejala lainnya, hal ini dapat merugikan kesehatan mereka dan mengurangi efektivitas perawatan kanker.

“Karena nyeri dan penggunaan zat saling terkait, penting untuk fokus pada perawatan keduanya bersama-sama dalam perawatan kanker” – Jessica M. Powers, PhD, penulis utama dari Northwestern University’s Feinberg School of Medicine.

Penelitian menunjukkan bahwa nyeri dapat meningkatkan penggunaan rokok dan ganja di kalangan penyintas kanker, sehingga penting untuk menangani nyeri dan kecanduan bersamaan untuk mengurangi efek negatif pada kesehatan. Merokok berhubungan dengan kualitas kehidupan yang lebih rendah dan dapat membahayakan efektivitas pengobatan kanker, menunjukkan perlunya pendekatan perawatan yang terpadu.

Sumber Asli: www.news-medical.net

About Malik Johnson

Malik Johnson is a distinguished reporter with a flair for crafting compelling narratives in both print and digital media. With a background in sociology, he has spent over a decade covering issues of social justice and community activism. His work has not only informed but has also inspired grassroots movements across the country. Malik's engaging storytelling style resonates with audiences, making him a sought-after speaker at journalism conferences.

View all posts by Malik Johnson →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *