Rasa Sakit Terkait dengan Peningkatan Penggunaan Rokok dan Ganja pada Penyintas Kanker

Studi baru menunjukkan bahwa penyintas kanker dengan rasa sakit intens mengalami peningkatan penggunaan rokok, e-rokok, dan ganja, dan menurunnya konsumsi alkohol. Sekitar 30% penyintas kanker mengalami nyeri kronis, paling banyak pada mereka dengan penyakit lanjutan, menyoroti kebutuhan untuk manajemen nyeri yang lebih baik.

Sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Cancer menunjukkan bahwa intensitas rasa sakit yang lebih besar pada penyintas kanker terkait dengan peningkatan penggunaan rokok, e-rokok, dan ganja, tetapi menurunkan konsumsi alkohol. Sekitar 30% penyintas kanker mengalami nyeri kronis, dan angka ini dapat meningkat seiring umur dan lamanya bertahan setelah diagnosis. Penelitian ini menggunakan dua dataset nasional untuk mengkaji hubungan antara rasa sakit dan penggunaan zat non-opioid serta dampaknya terhadap kesehatan mental dan fisik.

Studi ini menegaskan pentingnya penilaian menyeluruh terhadap rasa sakit dan penggunaan zat non-opioid di kalangan penyintas kanker. Selain itu, diperlukan intervensi yang terkait untuk menangani kedua isu ini dan pengembangan kebijakan yang lebih baik mengenai manajemen rasa sakit. Dengan meningkatnya prevalensi rasa sakit, terutama di antara penyintas kanker, perhatian lebih terhadap manajemen rasa sakit dan penggunaan zat menjadi sangat penting.

Sumber Asli: www.ajmc.com

About Chloe Kim

Chloe Kim is an innovative journalist known for her work at the intersection of culture and politics. She has a vibrant career spanning over 8 years that includes stints in major newsrooms as well as independent media. Chloe's background in cultural studies informs her approach to reporting, as she amplifies stories that highlight diverse perspectives and experiences. Her distinctive voice and thought-provoking articles have earned her a loyal following.

View all posts by Chloe Kim →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *