Vaksin galinpepimut-S menunjukkan hasil menjanjikan dalam meningkatkan kel存an pasien AML, berdasarkan analisis sementara dari uji fase 3. IDMC merekomendasikan kelanjutan penelitian tanpa modifikasi. Hasil awal mencatat respons imun yang memuaskan dari pasien. Sellas bersiap untuk permohonan persetujuan vaksin ke FDA.
Vaksin kanker galinpepimut-S (GPS) menunjukkan potensi untuk meningkatkan kel存an pada pasien leukemia mieloid akut (AML), menurut analisis sementara dari uji klinis fase 3. Galinpepimut-S sedang diuji pada pasien AML yang sudah dalam remisi setelah dua lini pengobatan sebelumnya. Peserta dibagi untuk menerima GPS atau perawatan terbaik yang dipilih dokter.
Komite pemantau data independen (IDMC) yang mengawasi uji REGAL merekomendasikan agar penelitian dilanjutkan tanpa modifikasi setelah analisis menunjukkan kemungkinan bahwa GPS dapat meningkatkan kel存an. Menurut Sellas, kurang dari separuh peserta uji REGAL telah meninggal, mengindikasikan bahwa mereka hidup lebih lama dari median kel存an historis enam bulan.
GPS dirancang untuk memicu respons imun terhadap protein WT1 yang sering ditemukan dalam sel kanker. Banyak peserta yang menunjukkan respons imun spesifik terhadap GPS, mencapai 80%. Hasil sementara ini dianggap sebagai kemajuan signifikan dalam pengobatan AML dan kemungkinan dapat mengubah standar perawatan.
Uji REGAL akan dilanjutkan hingga 80 peserta meninggal, setelah itu analisis final akan dilakukan. Sellas juga mempersiapkan aplikasi lisensi biologis untuk mengajukan persetujuan GPS dari FDA. Perusahaan optimis bahwa uji ini akan membuka jalan untuk memberikan pilihan perawatan baru bagi pasien dengan AML.
Galinpepimut-S menunjukkan potensi untuk meningkatkan kel存an pada pasien AML. Analisis sementara uji REGAL merekomendasikan penelitian dilanjutkan tanpa modifikasi, dengan banyak peserta menunjukkan respons imun yang positif terhadap pengobatan. Dengan analisis akhir yang akan dilakukan, Sellas mempersiapkan permohonan untuk persetujuan regulasi yang dapat mengubah perawatan AML.
Sumber Asli: rarecancernews.com