Artikel ini membahas peran hormon pertumbuhan (GH) dalam perkembangan kanker, perbedaan antara aksi endokrin dan autokrin/parakrin, serta opsi terapi yang tersedia. Ada bukti kuat bahwa GH berperan dalam meningkatkan risiko kanker, terutama bagi pasien dengan akromegali. Dengan pendekatan yang tepat, intervensi pada GH dapat meningkatkan prognosis kanker.
Hormon pertumbuhan (GH) adalah hormon endokrin yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari, penting untuk pertumbuhan dan perkembangan pascanatal. Ketidakseimbangan sekresi GH dapat menyebabkan kondisi patologis seperti defisiensi GH dan akromegali. Selain itu, GH juga dihasilkan oleh jaringan nonpituitari dan tumor, berfungsi sebagai faktor pertumbuhan sel dengan modifikasi autokrin/parakrin.
Bukti yang kuat selama 70 tahun terakhir menunjukkan keterkaitan aksi GH dengan berbagai peristiwa yang terkait dengan kanker, baik secara lokal maupun sistemik. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bagi pasien akromegali dan individu yang menerima terapi GH. Dalam ulasan ini, kami berusaha mengklarifikasi perbedaan antara GH endokrin dan autokrin/parakrin dalam mempromosikan kanker.
Kami mengkaji mekanisme molekuler di mana GH berperan sebagai elemen kunci dalam sirkuit tumor dan menyusun opsi terapi yang ada untuk menargetkan aksi GH. Berdasarkan diskusi kami, intervensi yang ditargetkan pada aksi GH dapat memberikan manfaat bagi sebagian besar pasien kanker yang tepat.
Intervensi yang menargetkan aksi hormon pertumbuhan memiliki potensi untuk memperbaiki prognosis kanker pada pasien tertentu. Memahami mekanisme GH dalam konteks kanker dapat membantu dalam pengembangan strategi terapi baru dan lebih efektif.
Sumber Asli: www.endocrine.org