Harapan Pengobatan Baru untuk Kanker Anak

Penelitian baru di University of Queensland menawarkan harapan untuk pengobatan kanker anak melalui pemanfaatan sel natural killer. Dipimpin oleh Associate Professor Fernando Guimaraes, penelitian ini fokus pada strategi baru untuk sarkoma pediatrik, yang hingga kini sulit diobati dan telah menyebabkan banyak kematian. Hasil penelitian ini berpotensi menjadi terapi novel yang memberikan kesempatan hidup lebih baik bagi pasien.

Penelitian di University of Queensland menggunakan sel “natural killer” dapat menjadi harapan baru untuk pengobatan kanker anak yang telah lama dipandang sulit. Dipimpin oleh Associate Professor Fernando Guimaraes, tim ini mengembangkan strategi terapeutik baru untuk sarkoma pediatrik yang sulit diobati dengan tingkat metastasis dan resistensi tinggi. “Kanker ini memiliki sedikit intervensi dan tidak ada perawatan baru dalam empat dekade terakhir,” kata Dr. Guimaraes.

Sarkoma dapat menyebar dari tumor ke bagian tubuh lainnya, seperti paru-paru atau otak, membuatnya sangat sulit untuk disembuhkan. Kanker jenis ini merupakan penyebab utama kematian pada anak-anak di Queensland yang menderita kanker solid. “Penelitian tentang kanker ini belum banyak dikembangkan dan didanai secara memadai, namun ini dapat menjadi penyelamat hidup dan mengubah hidup banyak pasien,” tegasnya.

Sarkoma pediatrik, termasuk sarkoma Ewing dan osteosarkoma, menyumbang 5-10 persen dari semua kanker anak, tetapi lebih banyak menyebabkan kematian dibandingkan kanker otak, melanoma, leukemia, dan limfoma. Angka kelangsungan hidup lima tahun untuk pasien dengan stadium lanjut penyakit ini hanya sekitar 20 persen.

Strategi terapeutik baru ini menggunakan sel imun yang direkayasa, yaitu sel natural killer, untuk menargetkan dan menghancurkan tumor sarkoma. Terapi ini juga dapat berpotensi membantu penyakit yang sulit disembuhkan lainnya, seperti kanker payudara triple negatif. Associate Professor Wayne Nicholls menyebutkan bahwa penelitian ini menjanjikan dan sangat dibutuhkan.

“Sarkoma adalah pembunuh terbesar di kalangan usia 10 sampai 30 tahun,” ungkapnya. “Kanker-kanker ini lebih sulit diobati dan prognosisnya lebih buruk. Tidak ada peningkatan kelangsungan hidup dalam 40 tahun. Saat ini, belum ada terapi novel untuk tumor solid pediatrik. Ini adalah langkah maju signifikan menuju terapi baru yang dapat digunakan untuk pasien.”

Studi ini merupakan kolaborasi antara peneliti dari UQ, Queensland Children’s Hospital, University of New South Wales, dan University of Otago. Penelitian ini dipublikasikan di Clinical and Translational Medicine.

Penelitian ini membawa harapan baru dalam pengobatan sarkoma pediatrik yang sulit diobati setelah 40 tahun tanpa terapi baru. Dengan menggunakan sel natural killer, diharapkan dapat meningkatkan prognosis dan kelangsungan hidup anak-anak yang terkena kanker ini. Kolaborasi antara berbagai institusi menunjukkan potensi besar dalam mengatasi kebutuhan medis yang mendesak untuk perawatan kanker anak.

Sumber Asli: www.uq.edu.au

About Aisha Tariq

Aisha Tariq is an accomplished journalist with expertise spanning political reporting and feature writing. Her travels across turbulent regions have equipped her with a nuanced perspective on global affairs. Over the past 12 years, Aisha has contributed to various renowned publications, bringing to light the voices of those often marginalized in traditional media. Her eloquent prose and insightful commentaries have garnered her both reader trust and critical acclaim.

View all posts by Aisha Tariq →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *