Uji klinis kanker berperan penting namun banyak pertanyaan tidak terjawab, terutama mengenai partisipasi pasien lanjut usia. Hanya 5% pasien kanker dewasa tergabung dalam uji klinis, dengan banyak eksklusi yang merugikan. Data kualitas hidup pasien uji klinis sangatlah penting tetapi seringkali diabaikan. Regulator dan perusahaan farmasi perlu memperhatikan aspek ini untuk meningkatkan partisipasi dan hasil pengobatan.
Proses uji klinis kanker penting untuk kemajuan ilmiah, tetapi terdapat banyak pertanyaan yang belum terjawab dari sudut pandang pasien. Seorang pasien kanker yang berusia hampir 80 tahun dievaluasi untuk kemungkinan mengikuti uji klinis, namun keluarganya ragu karena kurangnya data yang relevan. Para onkolog diajarkan untuk menanyakan, “Apakah ada uji klinis untuk pasien saya?” dan semakin banyak pasien yang menyuarakan pertanyaan tersebut.
Meskipun hanya 3% obat yang berhasil dari uji awal ke persetujuan pasar, angka ini meningkat menjadi 24% jika sudah masuk tahap akhir. Partisipasi pasien di uji klinis yang baik dapat menghasilkan hasil yang lebih baik dan temuan berharga untuk peningkatan perawatan di masa depan. Namun, banyak pertanyaan mendasar mengenai partisipasi kelompok usia lanjut masih belum terjawab.
Statistik menunjukkan bahwa hanya 5% pasien kanker dewasa terlibat dalam uji klinis di satu negara bagian Australia, dengan mayoritas peserta berasal dari kota besar. Banyak uji klinis yang secara efektif mengecualikan pasien lanjut usia, padahal mereka mayoritas terkena penyakit ini. Ini menciptakan kesenjangan dan mengakibatkan banyak pasien yang benar-benar membutuhkan pengobatan menjadi tidak eligible.
Data mengenai kualitas hidup pasien yang mengikuti uji klinis sangat penting untuk membuat keputusan bersama. Namun, 47% dari uji klinis fase 3 tidak mempelajari data kualitas hidup, dan hampir 40% dari yang melakukannya tidak melaporkannya. Praktik ini tidak etis dan menunjukkan kurangnya penghargaan terhadap kontribusi pasien uji klinis.
Regulator di Australia perlu memperkuat inklusi pasien umum dalam uji klinis. Perusahaan farmasi harus wajib mempelajari dan melaporkan ukuran kualitas hidup sebagai syarat persetujuan. Dengan keberagaman populasi, penting untuk mendapatkan data mengenai perbedaan etnis dalam toleransi pengobatan. Ketidakpastian serta kekurangan paduan membuat pasien enggan mengikuti uji klinis, dan jika partisipasi uji klinis menjadi ukuran kualitas perawatan kanker, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan.
Uji klinis kanker penting untuk pengembangan ilmu pengetahuan, tetapi masih banyak pertanyaan yang belum terjawab, terutama terkait partisipasi pasien lansia dan kualitas hidup. Memastikan bahwa data terkait etnis dan kualitas hidup dikumpulkan dan diterbitkan adalah hal mendesak. Jika partisipasi pasien dalam uji klinis merupakan indikator dari perawatan berkualitas, maka perlu adanya upaya yang lebih besar untuk menjawab kekhawatiran pasien dan keluarga mereka.
Sumber Asli: www.theguardian.com