SEQUOIA: Inovasi Baru dalam Penanganan Kanker

SEQUOIA adalah alat AI yang menganalisis gambar biopsi untuk memprediksi aktivitas gen, mempercepat diagnosis kanker, dan mengurangi biaya. Dapat digunakan sebagai alternatif urutan RNA yang mahal. Mampu menjelaskan variasi genetik dalam tumor dan berpotensi untuk diterapkan pada penyakit lain serta penemuan pengobatan.

SEQUOIA adalah alat AI yang dikembangkan oleh Olivier Gaevart, PhD, dan tim di Stanford, yang dapat memprediksi aktivitas lebih dari 15.000 gen hanya dari analisis gambar slide biopsi tumor. Alat ini tidak hanya menghemat waktu dan biaya, tetapi juga meningkatkan pemahaman medis dengan mengidentifikasi pola yang tidak terlihat oleh mata manusia. Dengan SEQUOIA, analisis dilakukan jauh lebih cepat dibandingkan metode tradisional yang memerlukan urutan RNA. Genorasi ekspresi gen memberikan wawasan penting tentang proses biologis tumor dan membantu menentukan pengobatan yang paling efektif.

Penggunaan SEQUOIA bisa mengurangi biaya dan waktu tunggu hasil untuk pasien kanker agresif. Alat ini dapat meniru tes berbasis gen yang ada, seperti MammaPrint®, dengan akurasi serupa. Gambar biopsi yang dianalisis SEQUOIA menjadi representasi molekuler yang akurat tanpa perlu melakukan pengujian molekuler yang mahal dan memakan waktu. Metoda ini akan bermanfaat terutama di daerah dengan sumber daya terbatas.

SEQUOIA dibangun dengan mengintegrasikan data besar dari lebih dari 10.000 pasien dari inisiatif publik. Pendekatan AI canggihnya, yang dikenal sebagai transformer, mampu memahami hubungan antara bagian-bagian tumor yang berbeda dan menjelaskan variasi genetik di tumor. Hal ini penting, karena tumor seringkali menunjukkan heterogenitas dengan tingkat aktivitas genetik yang berbeda dari satu area ke area lainnya.

Selain kanker, potensi penggunaan SEQUOIA dapat diperluas ke penyakit lain, termasuk penyakit infeksius. Gevaert berharap alat ini dapat terintegrasi dalam praktik patologi dan digunakan untuk penemuan obat dengan mengidentifikasi target terapi baru. Visinya adalah untuk membuat pengobatan presisi lebih terjangkau dan berdampak positif.

Olivier Gevaert adalah asisten profesor di Stanford University School of Medicine, yang fokus pada informatika medis dan pengembangan algoritma untuk analisis data biomedis. Timnya menggunakan pembelajaran mesin dalam pendekatan non-invasif untuk pemahaman kanker dan penyakit lainnya.

SEQUOIA menawarkan metode inovatif untuk mendiagnosis dan merawat kanker dengan memprediksi aktivitas gen dari gambar slide biopsi. Dengan pemanfaatan AI yang canggih, alat ini dapat mempercepat proses diagnosis, mengurangi biaya, dan berbagi wawasan yang lebih dalam tentang biologi tumor. Potensi penerapan SEQUOIA juga dapat dihadirkan pada penyakit lain dan penemuan pengobatan baru.

Sumber Asli: medicine.stanford.edu

About Malik Johnson

Malik Johnson is a distinguished reporter with a flair for crafting compelling narratives in both print and digital media. With a background in sociology, he has spent over a decade covering issues of social justice and community activism. His work has not only informed but has also inspired grassroots movements across the country. Malik's engaging storytelling style resonates with audiences, making him a sought-after speaker at journalism conferences.

View all posts by Malik Johnson →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *