Pria dengan Diabetes dan Obesitas Memiliki Prognosis Kanker Tiroid yang Buruk

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa meskipun diabetes tipe 2 dan obesitas bukan risiko langsung kanker tiroid, pria dengan kondisi ini memiliki prognosis yang lebih buruk. Selain itu, penggunaan agonis GLP-1 tidak secara signifikan meningkatkan risiko kanker tiroid, meskipun ada kekhawatiran terkait risiko kecil.

Kekhawatiran baru muncul terkait agonis reseptor glukagon-like peptide-1 (GLP-1) yang bisa meningkatkan risiko kanker tiroid, dengan liraglutide diberi label peringatan hitam untuk penyakit ini. Meski demikian, studi di Physiological Research menunjukkan bahwa diabetes tipe 2 (T2D) dan obesitas bukanlah faktor risiko kanker tiroid, tetapi pria yang menderita kondisi tersebut memiliki prognosis yang lebih buruk.

Kanker tiroid dan diabetes saling terkait, dengan bukti yang menunjukkan adanya peningkatan risiko. Review dalam Diabetes, Metabolic Syndrome and Obesity mengindikasikan bahwa T2D bisa meningkatkan risiko kanker tiroid, terutama pada pria. Namun, risiko khusus ini tidak signifikan dan lebih terlihat setelah penggunaan obat hipoglikemik. Di sisi lain, diabetes tipe 1 menunjukkan risiko yang lebih tinggi.

Seiring dengan peningkatan obesitas, ada dugaan adanya hubungan antara obesitas dan kanker tiroid karena peradangan kronis, perubahan sitokin, resistensi insulin, dan stres oksidatif. Penelitian menunjukkan bahwa peningkatan 5 poin BMI dan 0,1 dalam rasio pinggang-pinggul bisa meningkatkan risiko kanker tiroid sebesar 30% dan 14% secara berturut-turut.

Meski penerapan GLP-1 tidak menunjukkan peningkatan risiko signifikan untuk kanker tiroid dalam penelitian lain, hasil tetap tidak bisa mengecualikan risiko kecil. Dari 145.410 pasien yang dirawat dengan agonis GLP-1, hanya 76 yang terdiagnosis kanker tiroid setelah masa tindak lanjut.

Di dalam penelitian Physiological Research, 184 pasien dengan pembagian berdasarkan hasil kanker menunjukkan angka kanker tiroid yang lebih tinggi pada pasien dengan prediabetes dan T2D dibanding yang memiliki toleransi glukosa normal. Penelitian menyimpulkan bahwa resistensi insulin dengan hiperinsulinemia dapat jadi faktor penting dalam stimulasi pertumbuhan tiroid, tanpa hubungan signifikan antara diabetes, obesitas, dan kanker tiroid di antara dataset ini.

Studi ini menegaskan bahwa meskipun T2D dan obesitas bukan faktor risiko langsung untuk kanker tiroid, pria dengan kondisi ini memiliki prognosis yang lebih buruk. Penelitian ini mengindikasikan pentingnya memantau hubungan antara diabetes, obesitas, dan kesehatan tiroid, terutama pada pria.

Sumber Asli: www.drugtopics.com

About Chloe Kim

Chloe Kim is an innovative journalist known for her work at the intersection of culture and politics. She has a vibrant career spanning over 8 years that includes stints in major newsrooms as well as independent media. Chloe's background in cultural studies informs her approach to reporting, as she amplifies stories that highlight diverse perspectives and experiences. Her distinctive voice and thought-provoking articles have earned her a loyal following.

View all posts by Chloe Kim →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *