Studi terbaru menunjukkan bahwa AI mampu meningkatkan deteksi dini kanker payudara dalam program skrining. Dengan keterlibatan 105.915 wanita, AI mendeteksi lebih banyak kanker dibandingkan metode standar, terutama kanker invasif dan in situ. AI juga mengurangi beban kerja dalam membaca hasil skrining tanpa menambah tingkat recall.
Pada 13 Februari 2025, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The Lancet Digital Health menunjukkan bahwa kecerdasan buatan (AI) berkontribusi pada deteksi dini kanker payudara yang klinis relevan. Penelitian ini dilakukan oleh Veronica Hernström, M.D., dan tim di Lund University, Swedia, dengan melibatkan 53.043 wanita dalam program skrining nasional. Peserta dibagi menjadi dua kelompok: satu mendapatkan skrining berbasis AI dan yang lainnya menggunakan metode standar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok skrining AI, terdapat 338 kanker terdeteksi, sedangkan pada kelompok kontrol, 262 kanker terdeteksi. Tingkat deteksi kanker dalam kelompok intervensi adalah 6,4 per 1.000 peserta, sementara kelompok kontrol 5,0 per 1.000 peserta. AI juga berhasil mendeteksi lebih banyak kanker invasif, terutama kanker kecil yang negatif kelenjar getah bening.
Selain itu, deteksi kanker in situ meningkat dalam kelompok AI, dengan 68 kasus dibandingkan 45 dalam kelompok kontrol. Penelitian ini juga mencatat bahwa nilai prediktif positif dari hasil recall lebih tinggi di kelompok intervensi, dengan rasio 1,19. Pekerjaan membaca skrining juga berkurang sekitar 44,2% dengan penggunaan AI.
Penulis menyatakan, “Penggunaan AI tidak mempengaruhi tingkat recall, positif palsu, atau pertemuan konsensus secara negatif, dan beban kerja membaca skrining hampir setengah berkurang.” Penelitian ini menunjukkan potensi besar AI dalam meningkatkan hasil skrining kanker payudara secara efisien.
Penelitian menunjukkan bahwa skrining berbasis AI secara signifikan meningkatkan deteksi kanker payudara yang relevan. Selain itu, AI juga membantu mengurangi beban kerja skrining. Dengan tidak mempengaruhi tingkat recall, penelitian ini menegaskan potensi AI dalam meningkatkan efektivitas deteksi kanker.
Sumber Asli: www.healthday.com