NCCN Perbarui Panduan Mengenai Penggunaan ctDNA dalam Kanker Kolon, Rektum, dan MCC

NCCN memperbarui panduan untuk mengakui ctDNA sebagai biomarker risiko kekambuhan dalam kanker kolorektal dan MCC. ctDNA dicatat dapat membantu diagnosis lebih awal, meskipun penggunaannya masih terbatas pada uji klinis saat ini. Temuan dari penelitian mendukung efektivitas ctDNA dalam memantau pasien untuk kekambuhan penyakit.

Pedoman Praktik Klinis (Guidelines) dari National Comprehensive Cancer Network (NCCN) baru saja diperbarui untuk memasukkan DNA tumor yang beredar (ctDNA) sebagai faktor risiko tinggi untuk kekambuhan pada kanker kolon dan rektum, serta untuk karsinoma sel Merkel (MCC). Penelitian menunjukkan bahwa ctDNA umumnya positif sebelum atau pada saat kekambuhan klinis yang terlihat, dan biasanya dilakukan setiap tiga bulan dalam pengawasan.

Dalam panduan kanker kolon, ctDNA diakui sebagai faktor prognostik tetapi tidak prediktif. Tidak ada rekomendasi penggunaan rutin ctDNA di luar uji klinis. Pada kanker rektum, ctDNA juga dianggap sebagai penanda prognostik setelah eksisi lokal transanal, tetapi tidak untuk pengawasan pasien dengan penyakit stadium II hingga IV.

Alexey Aleshin, MD, menyatakan bahwa perubahan pedoman ini terjadi lebih cepat dari yang diharapkan dan merupakan langkah menuju perawatan yang lebih personal bagi pasien kanker. Temuan dari studi yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Oncology menunjukkan akurasi tinggi ctDNA sebagai biomarker untuk mendeteksi kekambuhan MCC.

Studi tersebut melibatkan 319 pasien dan menunjukkan sensitivitas tinggi untuk mendeteksi penyakit. Temuan positif ctDNA dalam pengawasan berhubungan dengan risiko kekambuhan yang lebih tinggi, dan angka prediktif positif juga tinggi. Hasil menunjukkan bahwa penggunaan ctDNA dapat membantu menentukan frekuensi pencitraan untuk pengawasan pasien MCC.

Lisa Zaba, MD, menegaskan bahwa pengujian ctDNA yang diinformasikan tumor ini merupakan biomarker prognostik yang sangat akurat untuk pasien MCC.

NCCN telah memperbarui pedoman mengenai penggunaan ctDNA dalam kanker kolorektal dan MCC, menekankan pentingnya sebagai biomarker dalam penilaian risiko kekambuhan. Meskipun ctDNA menunjukkan potensi dalam pengawasan, penggunaan rutin di luar uji klinis belum direkomendasikan.

Sumber Asli: www.onclive.com

About Chloe Kim

Chloe Kim is an innovative journalist known for her work at the intersection of culture and politics. She has a vibrant career spanning over 8 years that includes stints in major newsrooms as well as independent media. Chloe's background in cultural studies informs her approach to reporting, as she amplifies stories that highlight diverse perspectives and experiences. Her distinctive voice and thought-provoking articles have earned her a loyal following.

View all posts by Chloe Kim →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *