Dokter Ritu Salani membahas perubahan signifikan dalam pengobatan kanker serviks, termasuk pentingnya pendekatan pembedahan terbuka dan penelitian baru terkait terapi imunoonkologi. Uji coba ROCC sedang mengevaluasi peran pembedahan minimal invasif. Penelitian menunjukkan kombinasi terapi yang menjanjikan untuk meningkatkan kelangsungan hidup pasien.
Ritu Salani, MD, MBA, membahas perubahan dalam pengobatan kanker serviks, termasuk tantangan urutan terapi seiring dengan persetujuan agen baru oleh FDA. Salah satu perubahan penting adalah beralih ke pendekatan pembedahan terbuka yang mengurangi tingkat kekambuhan dan kematian dibandingkan dengan pendekatan minimal invasif. Uji coba fase 3 ROCC juga sedang mengevaluasi kembali peran pembedahan minimal invasif dengan langkah-langkah tambahan untuk meningkatkan keamanan.
Salani menyebut adanya penelitian baru dalam bidang kanker serviks yang menarik perhatian khususnya penggunaan antibodi-drug conjugates TROP2. Keterlibatan imunoonkologi dengan kemoterapi menjadi penting, dan pemilihan pasien untuk pendekatan pembedahan yang kurang radikal dapat mengurangi morbiditas jika dilakukan secara hati-hati. Penelitian yang ada menunjukkan kombinasi pembrolizumab dengan kemoterapi memiliki dampak signifikan terhadap kelangsungan hidup pasien.
Saat ini, tisotumab vedotin digunakan sebagai terapi lini kedua setelah pasien mengalami kekambuhan. Target HER2 menjadi fokus dalam pengobatan meskipun prevalensinya rendah, tetapi pengujian perlu dilakukan dengan sekuensing generasi berikutnya untuk menentukan strategi pengobatan terbaik. Salani juga menunjukkan kebutuhan pemahaman yang lebih dalam mengenai penggunaan terapi imunoonkologi pada pasien yang telah menerima terapi sebelumnya.
Perubahan terbaru dalam pengobatan kanker serviks menunjukkan pentingnya evaluasi menyeluruh dan pemilihan pasien yang tepat. Pendekatan pembedahan membuka peluang untuk pengurangan morbiditas, sementara kombinasi terapi kemoterapi dan imunoonkologi menunjukkan hasil positif. Penelitian terus berlanjut untuk mengeksplorasi terapi baru dan strategi pengobatan yang lebih efektif.
Sumber Asli: www.onclive.com