Asosiasi Toksisitas Akut dan Terlambat dalam Radioterapi Kanker Prostat

Meta-analisis menunjukkan toksisitas akut dari radioterapi kanker prostat berkaitan erat dengan toksisitas kabur di masa depan. Penelitian ini melibatkan data dari enam uji coba fase III dan fokus pada genitourinari serta gastrointestinal. Hasilnya menegaskan pentingnya mengurangi toksisitas awal untuk mencegah efek buruk di kemudian hari.

Sebuah meta-analisis data pasien individu yang dilaporkan dalam The Lancet Oncology oleh Nikitas dkk. menunjukkan bahwa toksisitas awal akibat radioterapi untuk kanker prostat berhubungan dengan peningkatan risiko toksisitas terlambat. Studi ini menganalisis data dari enam uji coba fase III yang melibatkan radioterapi yang terbuat dari fraksinasi konvensional atau hipofraksinasi sedang dalam Konsorsium Meta-Analisis Uji Coba Kanker Prostat (MARCAP).

Toksisitas genitourinari dan gastrointestinal grade ≥ 2 yang terjadi dalam 3 bulan setelah radioterapi (toksisitas akut) dan yang terjadi lebih dari 3 bulan setelah radioterapi (toksisitas terlambat) dibandingkan dengan variabel usia, status terapi depriving androgen, jenis radioterapi, dosis, dan jadwal. Menariknya, hasil menunjukkan bahwa toksisitas akut berhubungan signifikan dengan penurunan kualitas hidup pasien (QOL).

Hasil utama menunjukkan bahwa median follow-up adalah 72 bulan dan toksisitas genitourinari grade ≥ 2 akut berisiko tinggi mengalami toksisitas grade ≥ 2 terlambat (OR = 2.20, P < 0.0001). Angka serupa terlihat pada toksisitas gastrointestinal dengan OR = 2.53. Rasio kumulatif toksisitas grade ≥ 2 terlambat pada pasien dengan toksisitas akut dibandingkan yang tanpa toksisitas akut menunjukkan perbedaan jelas untuk gastrointestinal (21.5% vs 12.5%).

Peneliti menyimpulkan, “Toksisitas akut setelah radiasi prostat secara signifikan terkait dengan toksisitas terlambat dan penurunan dalam metrik QOL yang dilaporkan oleh pasien.” Penelitian ini menggugah perlunya evaluasi intervensi yang dapat mengurangi toksisitas akut hingga akhirnya mengurangi risiko toksisitas terlambat.

Penelitian ini menunjukkan bahwa toksisitas akut akibat radioterapi kanker prostat meningkatkan risiko toksisitas yang lebih lambat. Toksisitas ini juga berdampak negatif pada kualitas hidup pasien. Hasil ini mendukung upaya untuk mengurangi toksisitas awal agar dapat memperbaiki kondisi pasien di kemudian hari.

Sumber Asli: ascopost.com

About Samuel Miller

Samuel Miller is a veteran journalist with more than 20 years of experience in print and digital media. Having started his career as a news reporter in a small town, he rose to prominence covering national politics and economic developments. Samuel is known for his meticulous research and ability to present complex information in a reader-friendly manner. His dedication to the craft of journalism is matched only by his passion for ensuring accuracy and accountability in reporting.

View all posts by Samuel Miller →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *