Blinatumomab (Blincyto), obat imunoterapi, telah terbukti meningkatkan pengobatan awal pada anak-anak dengan leukemia limfoblastik akuta, khususnya bagi mereka dengan risiko standar. Uji klinis menunjukkan tingkat bebas penyakit yang lebih baik dibandingkan kemoterapi tunggal, serta menurunkan angka kekambuhan. Meskipun aman, tantangan terkait durasi infusi masih menjadi perhatian.
Obat imunoterapi blinatumomab (Blincyto) telah terbukti efektif sebagai perawatan awal untuk anak-anak dengan leukemia limfoblastik akuta (ALL). Setelah hasil positif dari uji klinis besar, blinatumomab diharapkan menjadi bagian dari pengobatan standar untuk banyak anak dengan ALL. Uji coba melibatkan lebih dari 1.400 anak berusia 1 hingga 10 tahun yang baru didiagnosis dengan ALL risiko standar.
Dalam uji coba tersebut, anak-anak yang menerima kombinasi blinatumomab dan kemoterapi menunjukkan peningkatan signifikan dalam tingkat bebas penyakit dibandingkan dengan anak-anak yang hanya menerima kemoterapi. Pada median tindak lanjut 2,5 tahun, tingkat bebas penyakit rata-rata kelompok blinatumomab mencapai 96%, sedangkan kelompok kemoterapi mencapai 88%.
“Menambahkan blinatumomab ke kemoterapi sekarang menjadi standar baru untuk sebagian besar [anak] dengan ALL risiko standar,” kata Dr. Rachel Rau dari Seattle Children’s Hospital. Efek samping sebagian besar bersifat ringan dan dapat diatasi dengan pengobatan standar.
Meskipun ini merupakan kemajuan, blinatumomab tidak direkomendasikan untuk anak-anak dengan penyakit risiko baik, karena mereka umumnya dapat disembuhkan hanya dengan kemoterapi standar. Peningkatan terbaru dalam penggunaan blinatumomab diharapkan bisa membantu meningkatkan laju kesembuhan.
ALL sel B adalah bentuk kanker anak paling umum dengan tingkat kesembuhan tertinggi sekitar 90%. Namun, tingkat ini belum banyak berubah sejak dua dekade lalu.
Blinatumomab adalah jenis obat imunoterapi yang dikenal sebagai pengikat sel T bispesifik dan terbukti meningkatkan keselamatan anak-anak dengan ALL sel B tanpa perawatan kembali. Pengobatan standar selama ini adalah kemoterapi.
Uji coba membuktikan bahwa blinatumomab mengurangi angka kekambuhan, bahkan di antara mereka yang memiliki faktor risiko kekambuhan yang lebih tinggi. Hasil menunjukkan bahwa blinatumomab bisa “netralisasi” banyak fitur molekuler yang terkait dengan risiko tinggi kekambuhan.
Meskipun hasilnya menjanjikan, tantangan tetap ada dalam memastikan aksesibilitas blinatumomab. Infusi selama 28 hari menjadi penghalang bagi beberapa anak, terutama yang tinggal di daerah terpencil. Namun, infusi bisa dilanjutkan di rumah jika tidak ada efek samping serius.
Blinatumomab menunjukkan efektivitas yang signifikan dalam pengobatan awal untuk anak-anak dengan ALL, khususnya pada kelompok risiko standar. Hasil penelitian mendukung blinatumomab sebagai bagian dari pengobatan standar awal, meski memerlukan waktu infusi yang lama. Ke depan, menyederhanakan akses dan memberikan pengobatan yang lebih efisien tetap menjadi prioritas untuk memastikan semua pasien mendapatkan manfaat dari pengobatan ini.
Sumber Asli: www.cancer.gov