Kanker paru-paru yang menyerang non-perokok kini semakin meningkat, dengan 2,5 juta kasus di seluruh dunia pada 2022. Penyebab utama adalah adenokarsinoma, dengan polusi udara berkontribusi signifikan. Ada juga perubahan demografis, di mana angka kasus kanker paru-paru pada wanita meningkat. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memastikan hubungan antara polusi dan kanker.
Lung cancer now affects an increasing number of individuals who have never smoked, making it a growing health concern. Dalam tahun 2022, sekitar 2,5 juta kasus baru terdiagnosis. Penurunan jumlah perokok di berbagai negara dapat menjadi faktor penyebab pergeseran ini, sementara polusi udara juga berperan, menurut studi WHO yang dipublikasikan dalam jurnal Lancet Respiratory Medicine.
Studi tersebut mengungkapkan bahwa kanker paru-paru pada non-perokok umumnya adalah adenokarsinoma, kini menjadi subtipe paling umum dari semua jenis kanker paru-paru. Di tahun 2022, sekitar 200.000 kasus adenokarsinoma terkait dengan paparan polusi udara, terutama di Asia Timur, terutama di China. Angka ini menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun 2020.
Terdapat perubahan demografis dalam kasus kanker paru-paru, terutama berdasarkan jenis kelamin. Pada tahun 2022, sekitar 1,6 juta pria dan 900.000 wanita didiagnosis dengan kanker paru-paru. Aturan menunjukkan bahwa proporsi non-perokok di antara pasien kanker meningkat pada baik pria maupun wanita dari tahun 1991 hingga 2018.
Walaupun ada hubungan antara polusi udara dan kanker paru-paru, penyebab yang lebih pasti masih belum diketahui. Para ilmuwan akan terus menyelidiki keterkaitan ini dan mencari penyebab lain dari kanker paru-paru. Sebagaimana dinyatakan dalam studi tersebut, “Polusi udara bisa dianggap sebagai faktor penting yang menjelaskan meningkatnya prevalensi adenokarsinoma di kalangan non-perokok.
Mengamati tren ini, penting bagi wanita untuk lebih waspada terhadap kemungkinan kanker paru-paru, sama seperti mereka memantau kanker payudara. Pengetahuan tentang paparan polusi dan kanker paru-paru non-perokok perlu disebarluaskan untuk mencegah penyakit ini.
Kanker paru-paru kini semakin umum di kalangan non-perokok, terutama adenokarsinoma. Polusi udara berkontribusi dalam peningkatan kasus ini. Ada pergeseran demografis, dengan lebih banyak wanita didiagnosis. Meski ada hubungan antara polusi dan kanker, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami penyebab lainnya. Peningkatan kesadaran tentang kanker paru-paru sangat penting.
Sumber Asli: www.discovermagazine.com