Durvalumab Perioperatif Menunjukkan Manfaat Pada MIBC Tanpa Memperhatikan Status pCR

Studi fase III NIAGARA menunjukkan bahwa penambahan perioperative durvalumab pada radikal sistaktomi dan kemoterapi adjuvan meningkatkan hasil pada pasien MIBC, baik yang mencapai pCR (37.3%) maupun yang tidak. Penelitian menunjukkan HR EFS 0.68 dan HR OS 0.75. Ini menandai kemajuan signifikan dalam pengobatan kanker kandung kemih invasif otot di antara pasien pada arm durvalumab.

Perioperative durvalumab (Imfinzi) dikombinasikan dengan radikal sistaktomi dan kemoterapi adjuvan menunjukkan hasil positif dalam Manajemen Kanker Kandung Kemih Invasif Otot (MIBC). Studi dari analisis eksploratori uji coba fase 3 NIAGARA (NCT03732677) menunjukkan bahwa durvalumab meningkatkan kelangsungan hidup acara bebas (EFS) dengan HR 0.68 dan kelangsungan hidup keseluruhan (OS) dengan HR 0.75, baik pada pasien yang mencapai respons lengkap patologis (pCR) maupun yang tidak.

Menurut investigasi, Matthew Galsky, penambahan perioperative durvalumab menunjukkan peningkatan EFS dengan HR 0.58 untuk pCR dan HR 0.77 untuk non-pCR. Angka pCR juga lebih tinggi di kelompok durvalumab, yaitu 37.3% dibandingkan 27.5% pada kelompok kontrol. Data ini menambah dukungan bagi penggunaan durvalumab sebagai pengobatan potensial bagi pasien MIBC yang memenuhi syarat cisplatin.

Dalam presentasinya, Galsky menyampaikan bahwa durvalumab meningkatkan angka kelangsungan hidup bebas metastasis dengan HR 0.67 dan kelangsungan hidup spesifik penyakit dengan HR 0.69. Dia juga mencatat bahwa pasien dengan pCR secara umum memiliki EFS yang lebih lama dibandingkan yang tidak mencapai pCR, namun durvalumab memperbaiki EFS pada kedua kelompok.

Hasil sebelumnya dari penelitian NIAGARA menunjukkan pengurangan risiko kematian sebesar 25% (HR 0.75) dengan 136 kematian pada arm durvalumab versus 169 pada arm kontrol. Galsky melaporkan gejala efek samping mirip di antara kedua grup, dengan efek samping grade 3/4 yang terjadi di 69% pasien pada arm durvalumab.

Durvalumab ternyata aman dengan sebagian besar efek samping ringan, seperti hipotiroidisme yang terjadi pada 10% pasien durvalumab. Galsky menjelaskan bahwa dengan penggunaan obat ini, ada harapan baru untuk pasien MIBC yang tidak mendapat penanganan lebih baik dalam beberapa dekade.

Penggunaan perioperative durvalumab dalam kombinasi dengan radikal sistaktomi dan kemoterapi adjuvan terbukti efektif dalam meningkatkan hasil pengobatan pasien MIBC, baik pada yang mencapai pCR maupun yang tidak. Temuan dari uji coba NIAGARA memberikan harapan baru bagi pasien dengan kanker kandung kemih invasif otot yang memenuhi syarat untuk cisplatin, meningkatkan angka EFS dan OS secara signifikan.

Sumber Asli: www.onclive.com

About Aisha Tariq

Aisha Tariq is an accomplished journalist with expertise spanning political reporting and feature writing. Her travels across turbulent regions have equipped her with a nuanced perspective on global affairs. Over the past 12 years, Aisha has contributed to various renowned publications, bringing to light the voices of those often marginalized in traditional media. Her eloquent prose and insightful commentaries have garnered her both reader trust and critical acclaim.

View all posts by Aisha Tariq →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *