Estradiol Dan Terapi Hormon Tunjukkan Respons PSA Serupa Pada Kanker Prostat

Studi terbaru menunjukkan bahwa respons PSA pada kanker prostat serupa antara terapi estradiol transdermal dan terapi androgen lainnya. Estradiol dapat menjadi alternatif biaya yang lebih rendah dengan keamanan yang baik. Penelitian mengungkapkan penurunan testosteron yang efektif dan memperlihatkan profil efek samping yang lebih menguntungkan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa respons antigen spesifik prostat (PSA) serupa pada pasien kanker prostat metastatik yang diobati dengan plester estradiol transdermal dan inhibitor jalur reseptor androgen. Penelitian ini dilaksanakan dalam uji STAMPEDE, melibatkan 79 pasien yang menerima baik terapi androgen (LHRHa) ditambah ARPI atau plester tE2 ditambah ARPI. Hasil menunjukkan 61% pasien di masing-masing kelompok mencapai PSA ≤ 0.2 ng/ml.

Tingkat PSA90 di kelompok LHRHa+ARPI dan tE2+ARPI adalah 93% dan 95%, serta 100% untuk PSA50. Selain itu, 91% pasien tE2 berhasil menurunkan testosteron ke ≤1.7 ng/ml dalam 12 minggu. Menurut Dr. Nicholas David James, “Estrogen adalah obat anti-kanker tertua yang mulai digunakan sejak 1940-an,” dan “plester ini mengurangi masalah kardiovaskular dari terapi oral.”

Selama studi, pasien mengalami efek samping yang bervariasi. Untuk kelompok LHRHa, 54% mengalami hot flashes, sedangkan hanya 18% pada kelompok tE2. Gynekomastia ditemukan pada 10% pasien LHRHa dan 45% pada tE2. Rata-rata pasien di kedua kelompok memiliki karakteristik dasar yang mirip, dengan usia median 69 tahun. Penelitian ini menunjukkan ketersediaan pilihan terapi alternatif dengan tE2 yang lebih murah dan aman.

Hasil utama penelitian ini yakni efektivitas tE2 dalam menurunkan PSA, dengan tidak adanya kejadian serius yang tidak diinginkan terdeteksi. Penemuan ini memberikan wawasan baru untuk pengobatan kanker prostat dan menawarkan pilihan yang lebih terjangkau bagi pasien. “Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa tE2 efektif dan aman”, jelas James.

Penelitian menunjukkan bahwa plester estradiol transdermal dapat digunakan sebagai alternatif yang efektif dan aman untuk terapi androgen dalam mengelola kanker prostat. Hasil menunjukkan respons PSA yang setara dengan terapi konvensional, sekaligus menawarkan risiko efek samping yang lebih rendah.

Sumber Asli: www.targetedonc.com

About Chloe Kim

Chloe Kim is an innovative journalist known for her work at the intersection of culture and politics. She has a vibrant career spanning over 8 years that includes stints in major newsrooms as well as independent media. Chloe's background in cultural studies informs her approach to reporting, as she amplifies stories that highlight diverse perspectives and experiences. Her distinctive voice and thought-provoking articles have earned her a loyal following.

View all posts by Chloe Kim →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *