Ilmuwan Nigeria, Ayomide Adebesin, meneliti senyawa alami dari Vitis vinifera untuk mengatasi kanker kolorektal. Penelitiannya berhasil menemukan senyawa yang menghambat β-catenin, menawarkan alternatif lebih aman dibandingkan kemoterapi. Dia mendaftar tujuh senyawa utama dengan potensi kuat dan kini melanjutkan riset di Universitas Notre Dame, USA, setelah meraih pengakuan internasional.
Seorang ilmuwan Nigeria, Ayomide Adebesin, telah menemukan potensi terapeutik senyawa tanaman alami dalam pengobatan kanker, terutama kanker kolorektal. Penelitiannya berfokus pada senyawa bioaktif dari Vitis vinifera (anggur) sebagai penghambat β-catenin, protein yang berperan penting dalam perkembangan kanker. Temuan ini membuka peluang baru dalam penanganan kanker, terutama untuk mengatasi resistensi kemoterapi.
Adebesin dan tim ilmuwannya menerapkan pendekatan penemuan obat berbasis komputasi untuk menyelidiki kemampuan fitokimia dari Vitis vinifera dalam menghambat aktivitas β-catenin. β-catenin yang bermutasi mengarah pada pertumbuhan sel yang tidak terkontrol, menjadikannya target utama untuk terapi kanker baru. Dengan teknologi mutakhir, mereka menemukan tujuh senyawa utama yang menunjukkan potensi kuat dalam menghambat β-catenin.
Senyawa-senyawa ini mencakup Cis-astringin, rutin, dan lainnya, serta menunjukkan afinitas ikatan yang tinggi terhadap β-catenin, lebih unggul dibandingkan obat kanker kolorektal konvensional seperti leucovorin calcium. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengobatan berbasis tanaman dapat menjadi alternatif yang lebih aman dan efektif untuk terapi kanker yang ada.
Penelitian ini juga berkontribusi pada pemahaman predisposisi genetik wanita Nigeria terhadap kanker payudara, mendukung strategi kedokteran personal dan pencegahan di Afrika. Adebesin memulai minatnya terhadap penelitian kanker di Covenant University, sebelum melanjutkan studi doktoralnya di Purdue University, di mana dia menemukan tujuh senyawa lead melalui eksperimen laboratorium basah.
Pada tahun 2024, dia mempresentasikan temuan di Purdue University, mendapatkan pengakuan luas dalam penelitian kanker. Saat ini, dia bergabung dengan Departemen Kimia dan Biokimia di Universitas Notre Dame, USA, melanjutkan riset doktoralnya dalam penemuan obat. Penelitian Adebesin berfokus pada optimalisasi terapi berbasis tanaman untuk mengembangkan obat baru yang dapat merevolusi onkologi.
Penelitian ini mendukung pergeseran global menuju pengobatan berkelanjutan, menyoroti potensi terapeutik senyawa alami dalam mengatasi keterbatasan terapi kanker yang ada. “Adebesin mengilustrasikan kekuatan sains dalam menghadapi salah satu penyakit paling mematikan di dunia. Penemuan ini bisa reshuffle pengobatan kanker dengan menawarkan alternatif yang lebih aman.”,
Penelitian Ayomide Adebesin menyoroti potensi senyawa tanaman alami dalam pengobatan kanker, menawarkan alternatif hebat untuk terapi konvensional. Temuan-kemuan tersebut membuka peluang baru baik untuk penanganan kanker kolorektal maupun penelitian kanker lainnya. Pencapaian Adebesin memperjelas pentingnya ilmuwan asal Afrika dalam penelitian medis global dan kemungkinan masa depan pengobatan kanker yang lebih efektif dan berkelanjutan.
Sumber Asli: punchng.com