Kombinasi Lenvatinib dan Belzutifan Terbukti Efektif pada Kanker Ginjal

Lenvatinib ditambah belzutifan menunjukkan aktivitas yang bertahan dan aman pada kanker ginjal sel jelas tingkat lanjut. Hasil dari KEYMAKER-U03 menunjukkan ORR tertinggi pada arm lenvatinib/belzutifan dan median PFS yang lebih lama dibanding arm lain. Efek samping dilaporkan umum namun dapat dikelola.

Lenvatinib ditambahkan dengan belzutifan menunjukkan aktivitas yang berkelanjutan dan profil keamanan yang konsisten pada pasien dengan kanker ginjal sel jelas (ccRCC) lanjut setelah perawatan sebelumnya. Temuan dari substudie fase 1/2 KEYMAKER-U03 substudy 03B yang dipresentasikan pada Simposium Kanker Genitourinari ASCO 2025 mengungkapkan bahwa kombinasi ini efektif untuk pasien yang telah menerima terapi PD-L1 atau VEGF-TKI.

Evidensi menunjukkan bahwa arm B5 (lenvatinib/belzutifan) memiliki tingkat respons objektif (ORR) tertinggi 46.9% dibandingkan dengan arm lainnya. Dalam arm B4 (pembrolizumab/belzutifan) dan arm referensi, ORR masing-masing adalah 19.4% dan 39.7% dengan jumlah respons lengkap dan parsial yang bervariasi.

Data lanjutan menunjukkan tingkat manfaat klinis (CBR) yang baik di B5 dengan 59% dan median waktu respons yang lebih lama dibandingkan arm lainnya. Median kelangsungan hidup bebas kemajuan (PFS) juga lebih lama pada arm yang menggunakan kombinasi lenvatinib dan belzutifan.

“Lenvatinib ditambah belzutifan menunjukkan ORR 46.9% dengan median PFS 12.5 bulan,” kata Dr. Katy Beckermann. Penelitian lebih lanjut masih dilakukan dalam uji klinis LITESPARK-011 untuk menilai keefektifan kombinasi ini.

Partisipan dalam penelitian ini dibagi menjadi beberapa arm berdasarkan terapi yang diterima sebelumnya dan fitur risiko IMDC. Semua arm mengalami efek samping dengan tingkat keparahan berbeda yang mengakibatkan beberapa penyesuaian dosis. Efek samping yang paling umum termasuk anemia, diare, dan hipertensi.

Kombinasi lenvatinib dan belzutifan menunjukkan aktivitas antitumor yang signifikan serta profil keamanan yang terjamin pada pasien dengan kanker ginjal sel jelas yang telah menjalani terapi sebelumnya. Hasil menunjukkan ORR dan PFS yang lebih baik, menjadikan kombinasi ini sebagai pilihan yang menjanjikan dalam pengobatan ccRCC lanjut.

Sumber Asli: www.targetedonc.com

About Chloe Kim

Chloe Kim is an innovative journalist known for her work at the intersection of culture and politics. She has a vibrant career spanning over 8 years that includes stints in major newsrooms as well as independent media. Chloe's background in cultural studies informs her approach to reporting, as she amplifies stories that highlight diverse perspectives and experiences. Her distinctive voice and thought-provoking articles have earned her a loyal following.

View all posts by Chloe Kim →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *