Konsumsi Yogurt Dapat Kurangi Risiko Kanker Kolon

Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi yogurt secara teratur dapat mengurangi risiko kanker kolon, terutama kanker kolon proksimal. Penelitian oleh Mass General Brigham terhadap lebih dari 150.000 peserta selama lebih dari tiga dekade menunjukkan bahwa dua porsi yogurt per minggu berhubungan dengan tingkat kanker kolorektal yang lebih rendah. Yogurt juga membawa manfaat kesehatan lainnya, termasuk risiko diabetes dan penyakit jantung yang lebih rendah.

Yogurt telah dikonsumsi manusia selama ribuan tahun, dengan catatan kuno dating kembali ke 6000 SM yang menyebutkan sifat kesehatannya. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa mengonsumsi yogurt secara teratur dapat mengurangi risiko kanker kolon tertentu dengan mempengaruhi mikrobioma usus. Penelitian oleh Mass General Brigham melibatkan lebih dari 150.000 peserta selama lebih dari tiga dekade, yang menunjukkan bahwa mereka yang mengonsumsi dua atau lebih porsi yogurt setiap minggu memiliki tingkat kanker kolorektal yang lebih rendah.

Menurut Dr. Tomotaka Ugai, salah satu penulis utama penelitian, bakteri dalam yogurt membantu menjaga keseimbangan mikrob dalam usus dan memperkuat penghalang usus yang sehat. Pada penelitian itu juga ditemukan bahwa pengonsumsi yogurt rutin memiliki risiko kanker kolon proksimal yang lebih rendah. Kanker kolon proksimal ini terjadi di sisi kanan kolon dan biasanya memiliki hasil kelangsungan hidup yang lebih buruk dibanding jenis kanker kolon distal.

Temuan ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang juga menunjukkan hubungan positif antara konsumsi yogurt dan pengurangan risiko kanker kolon. Dr. Chris Damman dari Universitas Washington menekankan bahwa bukti tambahan ini memperkuat kesan protektif dari yogurt. Riset lain juga menunjukkan bahwa konsumsi yogurt dapat berhubungan dengan manfaat kesehatan lain seperti risiko diabetes tipe 2 yang lebih rendah dan peningkatan kesehatan jantung.

Yogurt adalah makanan fermentasi yang dibuat saat mikroba menguraikan gula. Sebuah studi menunjukkan bahwa diet kaya yogurt dan makanan fermentasi lainnya selama 10 minggu dapat mengurangi penanda peradangan dan meningkatkan keragaman mikrob di usus. Damman menyatakan bahwa yogurt, serat, lemak sehat, dan polifenol dari makanan nabati merupakan komponen penting untuk kesehatan usus.

Yogurt juga menjadi bahan pokok kuliner di berbagai budaya, dari labneh di Timur Tengah hingga raita di India. Namun, penting untuk memeriksa label nutrisi sebelum menambahkan yogurt dalam diet, karena banyak yogurt mengandung gula tambahan. Pilih yogurt tanpa tambahan gula dan tambahkan buah-buahan seperti beri atau pisang untuk rasa manis.

Konsumsi yogurt secara teratur dapat menurunkan risiko kanker kolon melalui perbaikan mikrobioma usus. Penelitian menunjukkan bahwa yogurt tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan usus tetapi juga dapat mengurangi risiko beberapa penyakit lain. Prioritaskan yogurt tanpa tambahan gula untuk keuntungan kesehatan optimal.

Sumber Asli: www.ualrpublicradio.org

About Samuel Miller

Samuel Miller is a veteran journalist with more than 20 years of experience in print and digital media. Having started his career as a news reporter in a small town, he rose to prominence covering national politics and economic developments. Samuel is known for his meticulous research and ability to present complex information in a reader-friendly manner. His dedication to the craft of journalism is matched only by his passion for ensuring accuracy and accountability in reporting.

View all posts by Samuel Miller →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *