Studi fase 2 menunjukkan bahwa kombinasi transdermal estradiol (tE2) dan ARPIs memiliki respons PSA yang sama efektifnya dengan kombinasi LHRHa dan ARPIs pada pasien kanker prostat metastatik. Penelitian ini dilakukan dalam platform STAMPEDE dengan 79 pasien dan menyoroti keamanan serta efektivitas dari tE2 sebagai pilihan pengobatan.
Pemasangan tambalan estradiol transdermal (tE2) dengan penghambat jalur androgen receptor (ARPIs) menunjukkan respons prostate-specific antigen (PSA) yang sebanding dengan analog luteinizing hormone-releasing hormone (LHRHa) ditambah ARPIs pada pasien dengan kanker prostat metastatik. Penemuan ini diungkapkan dalam uji coba fase 2 platform STAMPEDE dan dipresentasikan pada Simposium Kanker Genitourinari 2025. Sifat manjur tE2 memberikan pilihan pengobatan yang dapat diakses bagi pasien.
Uji coba ini melibatkan 79 pasien dengan kanker prostat M1, yang dibagi menjadi dua kelompok: LHRHa+ARPI dan tE2+ARPI. Karakteristik dasar kedua kelompok mirip, dengan rata-rata usia 69 tahun dan penurunan PSA yang signifikan. Hasil menunjukkan bahwa 61% pasien dalam kedua grup mencapai PSA di bawah 0,2 ng/ml.
Penggunaan tambalan estradiol mengurangi risiko masalah kardiovaskular yang terkait dengan terapi oral. Proyek ini mencatat efek samping yang berbeda antara kedua grup, dengan tE2 menunjukkan penurunan kejadian hot flashes dan hipertensi. Pasien dengan tE2 juga mengalami tingkat testosteron yang lebih rendah dalam waktu 12 minggu.
“Tindakan tE2 efektif, aman dan menjadi alternatif pilihan untuk terapi deprivasi androgen”, kata Nicholas David James, pengarang presentasi, menegaskan potensi tE2 sebagai pilihan yang lebih murah untuk manajemen kanker prostat.
Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa tambalan estradiol transdermal (tE2) adalah alternatif yang efektif dan aman untuk pengobatan kanker prostat metastatik, memberikan hasil yang sebanding dengan pengobatan LHRHa. Selain itu, tE2 menawarkan manfaat tambahan seperti penghindaran masalah kardiovaskular dan pengurangan efek samping, menjadikannya pilihan berharga dalam manajemen kanker prostat.
Sumber Asli: www.onclive.com