Enfortumab Vedotin Tingkatkan Hasil pada Kanker Urotelial Lanjutan

Enfortumab vedotin (Padcev) terbukti memperbaiki hasil pada pasien dengan karsinoma urotelial metastatik yang tidak dapat dioperasi, berdasarkan data EV-301. Pasien yang menerima EV menunjukkan kelangsungan hidup yang lebih baik dan efek samping kulit berhubungan dengan hasil yang lebih menguntungkan. Penyesuaian dosis penting untuk memaksimalkan hasil jangka panjang.

Data dunia nyata dari uji coba EV-301 menunjukkan bahwa enfortumab vedotin (Padcev) dapat memperbaiki hasil pengobatan pada pasien dengan karsinoma urotelial metastatik yang tidak dapat dioperasi. Penelitian ini menilai efektivitas dan keamanan EV dalam praktik dunia nyata, meskipun desain retrospektifnya menjadi kelemahan. Dalam penelitian ini, 419 pasien dari April 2004 hingga April 2024 dikelompokkan berdasarkan riwayat pengobatan mereka: grup kemoterapi, grup kemoterapi/imunoterapi, dan grup pengobatan lanjutan dengan EV.

Meskipun hasil menunjukkan bahwa kelompok kemoterapi/imunoterapi/EV memiliki umur keseluruhan (OS) yang lebih lama, perbedaan dalam kelangsungan hidup bebas progresi (PFS) tidak signifikan antara ketiga kelompok. Rata-rata OS dari terapi pertama ditemukan 36 bulan untuk kelompok chemo/ICI/EV, 25 bulan untuk chemo/ICI, dan 16 bulan untuk chemo-alone.

Distribusi karakteristik pasien menunjukkan bahwa mayoritas memiliki status ECOG 1 atau lebih, dengan proporsi kanker urotelial traktus atas di antara kelompok-kelompok. Pasien dalam kelompok kemoterapi/imunoterapi/EV menunjukkan tingkat metastasis yang berbeda, dengan persentase metastasis kelenjar getah bening dan metastasis jauh yang bervariasi antar kelompok.

Sebanyak 76% pasien dari kelompok chemo-alone menerima regimen berbasis karboplatin. Ada perbedaan dalam kejadian efek samping kulit di antara pasien yang menerima EV, dimana pasien yang mengalaminya menunjukkan PFS dan OS yang lebih baik. Dalam kategori ini, pasien dengan efek samping kulit rata-rata menerima dosis lebih tinggi pada siklus awal.

Pasien dengan efek samping kulit memiliki karakteristik usia dan komorbiditas yang berbeda dibandingkan yang tidak; proporsi pasien dengan penilaian ECOG lebih dari 1 jauh lebih tinggi di antara tanpa efek samping. Namun, masih ada kesamaan dalam riwayat pengobatan dengan penggunaan lokal terapi dan respon terhadap perawatan sebelum EV.

Peneliti menyatakan, “Meskipun efek samping kulit sering menyebabkan pengurangan dosis, penyesuaian dosis EV mungkin kunci untuk penggunaan jangka panjang dan mengoptimalkan hasil.”

Enfortumab vedotin menunjukkan hasil yang lebih baik dalam meningkatkan usia harapan hidup pasien dengan karsinoma urotelial metastatik yang tidak dapat dioperasi. Meskipun ada beberapa keterbatasan dalam studi ini, hasil mengindikasikan pentingnya pengelolaan efek samping serta penyesuaian dosis untuk memaksimalkan hasil pengobatan. Data dunia nyata menjadi dasar yang kuat untuk mengevaluasi efektivitas EV.

Sumber Asli: www.targetedonc.com

About Malik Johnson

Malik Johnson is a distinguished reporter with a flair for crafting compelling narratives in both print and digital media. With a background in sociology, he has spent over a decade covering issues of social justice and community activism. His work has not only informed but has also inspired grassroots movements across the country. Malik's engaging storytelling style resonates with audiences, making him a sought-after speaker at journalism conferences.

View all posts by Malik Johnson →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *