Terlalu Sedikit Wanita Melanjutkan Pengobatan Kanker Payudara Pasca Kehamilan

Kehamilan meningkatkan tantangan bagi wanita dengan kanker payudara hormon positif, dengan hanya sepertiga yang melanjutkan pengobatan setelah melahirkan. Penelitian menunjukkan tingginya angka kekambuhan dan perlunya pemahaman terhadap penghalang yang dapat menghambat kepatuhan terhadap terapi.

Hanya sepertiga wanita yang mengalami kanker payudara hormon reseptor positif melanjutkan pengobatan setelah melahirkan, yang dapat meningkatkan risiko kekambuhan kanker. Wanita yang tergantung pada estrogen untuk pengobatan kanker mereka cenderung menjalani terapi jangka panjang sebelumnya, yang tidak dapat dilakukan selama kehamilan atau menyusui. Idealnya, mereka harus melanjutkan terapi ini secepat mungkin setelah melahirkan. Namun, studi baru dari Stanford Medicine menunjukkan angka resumption yang jauh lebih rendah dari yang diharapkan, yaitu sekitar 32%.

Studi tersebut menganalisis data dari 215 wanita dengan kanker payudara dari tahap 0 hingga 3 yang menjadi hamil, di mana usia diagnosis rata-rata adalah 33,6 tahun. Dari 161 wanita yang memenuhi syarat untuk terapi hormon, hanya 36% yang menyelesaikan pengobatan selama lima tahun atau lebih. Dari wanita yang menghentikan terapi untuk hamil, hanya 32% yang kembali melanjutkan pengobatan setelah melahirkan.

Faktor-faktor seperti efek samping serius dari obat, perubahan hormon akibat menjadi orang tua baru, serta stres yang menyertai kehamilan mungkin serta mencegah mereka melanjutkan pengobatan. Pada umumnya, terapi hormon dapat menyebabkan gejala menopause, yang dapat memengaruhi kualitas hidup. Hanya 67% dari wanita yang memenuhi syarat untuk imaging payudara yang melanjutkan pemeriksaan setelah melahirkan, sementara kekambuhan kanker terjadi pada hampir 20% wanita dalam dekade berikutnya.

Penulis penelitian mengusulkan perlunya pemahaman yang lebih baik tentang penghalang yang menyebabkan penundaan dalam melanjutkan perawatan. Menggunakan basis data kesehatan, mereka berupaya menciptakan studi yang lebih besar guna melihat perbedaan latar belakang dan tantangan yang ada dalam kepatuhan terhadap perawatan kanker payudara. Peneliti percaya bahwa pemantauan dan intervensi lebih lanjut pada kelompok pasien ini sangat penting, terutama mengingat tingginya angka kanker payudara di kalangan wanita muda.

“Meskipun ada kepatuhan rendah untuk pengobatan, terutama di kalangan wanita yang lebih tua, kami ingin mengutamakan tingkat kesadaran yang lebih baik pada pasien muda. Kami ingin membantu mereka menjalani masa transisi ini dengan lebih baik tanpa mengabaikan perawatan kanker yang berkelanjutan,” katanya.

Penelitian menunjukkan bahwa tingkat kelanjutan pengobatan kanker payudara setelah melahirkan berada di bawah harapan, yang dapat meningkatkan risiko kekambuhan. Memahami penghalang dalam melanjutkan terapi ini sangat penting untuk hasil yang lebih baik. Para peneliti merekomendasikan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui tantangan spesifik yang dihadapi wanita muda setelah menjadi orang tua.

Sumber Asli: www.technologynetworks.com

About Samuel Miller

Samuel Miller is a veteran journalist with more than 20 years of experience in print and digital media. Having started his career as a news reporter in a small town, he rose to prominence covering national politics and economic developments. Samuel is known for his meticulous research and ability to present complex information in a reader-friendly manner. His dedication to the craft of journalism is matched only by his passion for ensuring accuracy and accountability in reporting.

View all posts by Samuel Miller →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *