Dr. Rohan Maniar membahas penelitian terkini dalam terapi untuk tumor epitel thymus yang jarang, termasuk efektivitas terapi imun. Studi menunjukkan bahwa kombinasi pembrolizumab dan lenvatinib memberikan hasil menjanjikan, dengan fokus pada pemahaman gagasan autoimmune paraneoplastik yang memengaruhi pengobatan. Kolaborasi ilmiah antar lembaga diperlukan untuk memajukan bidang ini.
Dr. Rohan Maniar menjelaskan pentingnya terapi imun dan kombinasi imun dalam pengobatan kanker thymus, termasuk tantangan yang dihadapi pasien dengan tumor epitel thymus akibat penyakit autoimun paraneoplastik. Kolaborasi multidisiplin diperlukan untuk diagnosis dan terapeutik yang tepat. Data dari studi PECATI menunjukkan bahwa pembrolizumab dan lenvatinib menunjukkan hasil positif pada thymoma dan karsinoma thymus lanjut, dengan tingkat kelangsungan hidup bebas progresi (PFS) yang tinggi. Penelitian lanjutan juga dilakukan untuk mengeksplorasi gabungan terapi lain, termasuk ADC sacituzumab govitecan dan terapi berbasis imun lainnya. Maniar menekankan perlunya memahami mekanisme tumor thymus dan keamanan terapi imun untuk meningkatkan hasil pasien. Riset ini berupaya agar kekurangan dalam kemajuan terapi tumor thymus dapat diatasi melalui kolaborasi ilmiah yang global.
Riset saat ini dalam pengobatan tumor thymus berfokus pada imunoterapi dan pengertian mendalam tentang gangguan autoimun paraneoplastik. Beberapa studi menunjukkan hasil terobosan dengan kombinasi pembrolizumab dan lenvatinib, serta terapi lain. Kolaborasi multidisiplin dan penelitian lanjutan sangat penting untuk meningkatkan pengelolaan dan hasil pengobatan pasien dengan tumor thymus.
Sumber Asli: www.onclive.com