Gedung Putih meluncurkan kembali Cancer Moonshot pada 2022, dengan tujuan mengurangi angka kematian kanker. NASA mendukung inisiatif ini melalui penelitian di stasiun luar angkasa, yang memanfaatkan mikrogravitasi untuk studi kanker. Berbagai alat seperti tissue chips dan teknik PCG menawarkan keuntungan dalam memahami dan mengobati kanker, serta mengurangi biaya pengembangan obat.
Pada tahun 2022, Gedung Putih menghidupkan kembali inisiatif Cancer Moonshot, bertujuan mengurangi angka kematian akibat kanker sebesar 50% dalam 25 tahun mendatang. Inisiatif ini melibatkan lebih dari 20 lembaga, termasuk NASA. Program Penelitian Manusia NASA berfokus pada risiko radiasi dalam penerbangan luar angkasa juga mendukung penelitian ini, terutama terhadap kanker dan pencegahan paparan radiasi.
Stasiun luar angkasa menawarkan keuntungan unik dengan lingkungan mikrogravitasi untuk penelitian kanker. Di mikrogravitasi, sel tumbuh dalam bentuk 3D yang lebih mirip dengan kondisi tubuh manusia, sehingga mempermudah studi mekanisme sel kanker, peran gen, dan sinyal interseluler.
Alat penting dalam penelitian kanker di stasiun luar angkasa adalah tissue chips, yang merupakan kultur 3D dari sel manusia. Dengan ini, ilmuwan dapat meneliti respons sel terhadap radiasi dan obat, memberikan wawasan tentang kerentanan genetik individu terhadap kanker, sehingga memungkinkan strategi medis yang tepat diterapkan.
Pertumbuhan kristal protein (PCG) juga menjadi fokus studi kanker di mikrogravitasi. Penelitian seperti NanoRacks-PCG dan On-Orbit Crystals menunjukkan kemajuan dalam memahami beberapa jenis kanker. Kristal protein yang dihasilkan di luar angkasa memungkinkan penentuan struktur yang lebih baik, yang penting untuk pengembangan terapi yang tepat.
Penelitian tentang gen KRAS, yang terlibat dalam 30-40% kanker, juga dilakukan di stasiun luar angkasa. Kristalisasi protein mutan KRAS di mikrogravitasi memberikan kualitas kristal yang lebih baik, memungkinkan peneliti untuk mengeksplorasi struktur dan merancang obat yang dapat menargetkan fungsi kanker gen tersebut.
Teknologi robotik yang digunakan di stasiun luar angkasa juga menginspirasi alat bedah untuk kanker. Seorang asisten bedah robotik yang dikembangkan mirip dengan teknologi Canadarm, memungkinkan dokter melakukan operasi di dalam MRI dengan tingkat presisi yang tinggi. Penelitian sel endotel di luar angkasa menunjukkan potensi dalam pengobatan kanker dengan mengurangi pasokan darah ke tumor.
Sel endotel yang lebih sukar tumbuh di bumi diuji di mikrogravitasi, memberikan model yang lebih representatif untuk mengevaluasi terapi yang berpotensi menargetkan sel tersebut sebelum memasuki uji klinis. Penelitian ini dapat menurunkan biaya pengembangan obat secara signifikan.
Mengingat banyaknya orang yang terpengaruh kanker, penelitian ini memberikan kontribusi penting untuk melindungi kesehatan masyarakat melalui upaya Cancer Moonshot.
Inisiatif Cancer Moonshot yang melibatkan NASA dan penelitian di stasiun luar angkasa menunjang upaya mencari pengobatan kanker yang lebih baik. Penelitian di mikrogravitasi memungkinkan pemahaman lebih dalam mengenai sel kanker. Alat dan teknik baru, seperti tissue chips dan pertumbuhan kristal protein, berpotensi mengurangi biaya pengembangan obat dan meningkatkan efektivitas pengobatan masa depan.
Sumber Asli: www.nasa.gov