Artikel ini membahas bagaimana tes genetik dapat membantu dalam pencegahan kanker. Melalui pemahaman risiko genetik, individu seperti Angelina Jolie mengambil langkah proaktif untuk mengurangi kemungkinan kanker. Dengan adanya sejarah keluarga kanker, pemantauan lebih ketat disarankan, dan layanan khusus kini tersedia untuk mendukung pasien berisiko.
Lebih dari sepuluh tahun yang lalu, aktris Angelina Jolie menarik perhatian publik setelah mengungkapkan keputusan untuk menjalani mastektomi bilateral untuk mengurangi risiko kanker payudara. Keputusannya didasarkan pada tes genetik yang menunjukkan ia membawa mutasi gen BRCA1 yang diturunkan dari ibunya, yang meninggal karena kanker di usia 56. Jolie ingin proaktif demi masa depan dan dapat menjalin hubungan dengan cucunya.
Menurut Dr. Kenan Onel, seorang pakar genetik, adanya predisposisi gen tidak menjamin bahwa seseorang akan mengembangkan penyakit tersebut. Angka kejadian kanker payudara di populasi umum adalah satu dari delapan wanita, sedangkan bagi pemilik mutasi BRCA1, risikonya menjadi satu dari dua. Namun, ini tidak berarti semua wanita dengan gen tersebut pasti akan sakit.
Tes genetik dapat membantu individu memahami risiko kanker mereka berdasarkan sejarah keluarga dan mutasi genetik yang dimiliki. Ketika ada riwayat kanker dalam keluarga, seperti kanker payudara dan ovarium, individu disarankan untuk menjalani pemantauan lebih ketat. Panduan dari National Comprehensive Cancer Network merekomendasikan tes genetik bagi mereka dengan riwayat kanker dalam keluarga.
Banyak orang tidak mengetahui riwayat keluarga mereka, yang bisa menyebabkan rendahnya kesadaran tentang risiko kanker. Dr. Onel menjelaskan bahwa meskipun memiliki riwayat keluarga yang positif bisa menunjukkan risiko tinggi, riwayat yang negatif juga memiliki alasan tersendiri, seperti ketidaktahuan tentang diagnosis kanker di keluarga.
Meskipun mengetahui risiko genetik tidak berarti seseorang pasti akan menderita kanker, informasi ini sangat berharga. Mereka dengan mutasi gen dapat menjalani pemantauan dan skenario penyaringan yang lebih agresif untuk mengurangi risiko. Misalnya, wanita dengan riwayat kanker payudara dalam keluarga disarankan menjalani MRI payudara lebih awal, di awal 20-an.
Dr. Onel juga menekankan pentingnya pemahaman tentang riwayat kanker bagi pria. Seorang pria dengan riwayat kanker payudara dalam keluarga mungkin tidak berisiko tinggi untuk kanker payudara, tetapi bisa terancam oleh kanker lainnya.
Sejak bergabung dengan Roswell Park, Dr. Onel membangun Departemen Genomik Klinis untuk menyediakan tes genetik dan perawatan bagi individu yang berisiko kanker oleh faktor genetika. Menurutnya, tes genetik adalah langkah awal, tetapi yang lebih penting adalah tindakan lanjutan yang perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan pasien dan keluarganya.
Dr. Onel berencana menjadikan pendekatan ini sebagai standar perawatan. Dengan mengetahui risiko genetik, individu dapat mengambil tindakan untuk melindungi diri mereka sendiri. Roswell Park bertujuan untuk memberikan akses pada pencegahan kanker presisi kepada semua pasien dan keluarga dalam komunitas mereka.
Genetic testing is crucial in cancer prevention as it allows individuals to understand their genetic risks, enabling personalized monitoring and preventive measures. Having a family history of cancer often necessitates genetic testing for better risk assessment. With the establishment of specialized centers, individuals have better access to genetic counseling and precision medicine, fostering informed decisions and proactive health measures to ultimately protect future generations.
Sumber Asli: www.roswellpark.org