FDA menyetujui Itovebi bersama Ibrance dan Faslodex untuk kanker payudara. Dr. Yuan mencatat pentingnya memahami efek samping, termasuk peningkatan glukosa. Kolaborasi dengan tenaga medis sangat penting untuk mengelola kondisi ini dan memastikan keberhasilan pengobatan.
FDA telah menyetujui pengobatan Itovebi (inavolisib) bersama Ibrance (palbociclib) dan Faslodex (fulvestrant) untuk pasien kanker payudara stadium lanjut atau metastatik pada tahun 2024. Dr. Yuan Yuan mengingatkan bahwa ada efek samping penting yang perlu diperhatikan oleh pasien. Regimen ini ditujukan untuk kanker payudara HR-positif, HER2-negatif, dengan mutasi PIK3CA yang resisten terhadap hormon.
Efek samping paling umum yang terdaftar, berdasarkan uji coba INAVO120, meliputi:
– Penurunan neutrofil dan hemoglobin
– Peningkatan glukosa puasa
– Munculnya stomatitis dan diare
– Penurunan kadar kalsium, kalium, sodium, dan magnesium
– Kelelahan, mual, dan ruam
Dr. Yuan menekankan bahwa penting bagi pasien yang menjalani pengobatan ini untuk memperhatikan kadar gula darah. “Toksisitas seperti hiperglikemia atau kadar gula darah tinggi perlu diatasi dengan benar,” ujarnya. Pengelolaan bersama dokter endokrin dan tim medis lainnya sangat penting untuk keberhasilan perawatan.
Pasien dengan diabetes harus dipantau secara ketat, terutama terkait nilai hemoglobin A1C yang harus di bawah 6.0. Oleh karena itu, kolaborasi yang erat antara dokter, perawat, dan apoteker sangat dibutuhkan. Hal ini bertujuan untuk mengelola efek samping dan memastikan program pengobatan berjalan lancar.
Pengobatan Itovebi untuk kanker payudara menawarkan harapan baru, namun pasien perlu waspada terhadap efek samping seperti kadar gula yang meningkat. Kolaborasi dengan spesialis lain dan pemantauan ketat sangat penting untuk mengelola risiko terkait. Pemahaman yang baik tentang efek samping dapat membantu pasien menjalani proses pengobatan dengan lebih aman dan efektif.
Sumber Asli: www.curetoday.com