Penelitian Mayo Clinic: Terapi Proton untuk Mengobati Aritmia

Mayo Clinic meneliti penggunaan terapi proton untuk mengobati aritmia, terutama takikardia ventrikel. Terapi ini menawarkan dosis tinggi untuk sel kanker dengan kerusakan minimal pada jaringan sehat. Penelitian menunjukkan hasil positif dan memberikan opsi baru bagi pasien yang kehilangan harapan dengan metode lain.

Penelitian di Mayo Clinic menunjukkan bahwa terapi proton dapat digunakan untuk mengobati aritmia. Terapi proton adalah jenis terapi radiasi yang memfokuskan sinar proton untuk memberikan radiasi yang tepat sasaran pada sel kanker, sekaligus mengurangi kerusakan pada jaringan sehat di sekitarnya. Meskipun mahal dan hanya tersedia di 50 pusat di AS, termasuk Mayo Clinic, terapi ini menawarkan keuntungan dalam memberikan dosis yang lebih tinggi kepada sel kanker.

Tradisionalnya, tenaga medis menghindari jantung saat menggunakan terapi radiasi untuk kanker. Namun, karena sifat terarah dari terapi proton, dapat digunakan untuk mengobati aritmia yang sulit dijangkau. Saat ini, penelitian klinis sedang dilakukan untuk menerapkan terapi proton dalam mengobati takikardia ventrikel (VT), yang merupakan detak jantung cepat yang mulai dari ventrikel.

“Menyasar lesion yang berukuran bervariasi tanpa harus memasukkan pasien ke dalam anestesi atau menggunakan akses ke pembuluh darah terdengar sangat cocok untuk kami,” kata Dr. Amanda Deisher, seorang fisikawan medis onkologi radiologi di Mayo Clinic. Dr. Konstantinos Siontis menambahkan bahwa studi klinis menunjukkan hasil positif, dan beberapa pasien mendapatkan manfaat dari terapi radiasi setelah pengobatan lain gagal.

Dr. William Stevenson mengatakan bahwa walaupun metode yang ada cukup efektif untuk fibrilasi atrium, terapi radiasi mungkin menjadi opsi non-invasif di masa depan. Hal ini menunjukkan prospek menarik dalam penggunaan terapi proton sebagai alternatif untuk aritmia yang sulit diobati.

Mayo Clinic sedang menjajaki potensi terapi proton untuk mengobati aritmia, khususnya takikardia ventrikel. Terapi ini menjanjikan karena dapat meningkatkan dosis radiasi yang tepat sasaran tanpa merusak jaringan jantung. Pencarian alternatif non-invasif ini mungkin memberi harapan baru bagi pasien dengan aritmia yang sulit diobati.

Sumber Asli: www.medicaldesignandoutsourcing.com

About Samuel Miller

Samuel Miller is a veteran journalist with more than 20 years of experience in print and digital media. Having started his career as a news reporter in a small town, he rose to prominence covering national politics and economic developments. Samuel is known for his meticulous research and ability to present complex information in a reader-friendly manner. His dedication to the craft of journalism is matched only by his passion for ensuring accuracy and accountability in reporting.

View all posts by Samuel Miller →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *